|
[JAMBI] Ratusan warga Kota Jambi mulai mengungsi akibat banjir yang merendam permukiman mereka sepekan ini semakin tinggi. Ketinggian luapan air Sungai Batanghari yang merendam dan mengisolir permukiman warga di kota itu Jumat (21/12) mencapai status Siaga. Meningkatnya luapan Sungai Batanghari membuat Pasar Induk Angsoduo, Kota Jambi terendam. Banjir membuat kegiatan perdagangan di pasar terbesar Kota Jambi itu nyaris lumpuh. Sebagian pedagang terpaksa berjualan di luar pasar, yakni badan Jalan Sultan Thaha. Pantauan SP di Perkampungan Legok, Kota Jambi, Jumat (21/12) pagi, warga mulai mengangkut barang-barang keperluan mereka ke daerah lebih aman. War- ga yang mulai mengungsi umumnya anak-anak dan kaum wanita. Mereka mengungsi menggunakan sampan kecil. Pantauan pada alat pengukuran debit air Sungai Batanghari di Taman Tanggo Rajo Kota Jambi, Jumat pagi, ketinggian permukaan air sungai tersebut mencapai 13,55 meter. Ketinggian air itu naik sekitar 1,95 meter dibandingkan kondisi sepekan sebelumnya, Jumat (14/12), yakni sekitar 11,60 meter. Luapan Sungai Batanghari Jumat pagi hanya terpaut sekitar 32 Cm dari kondisi Siaga I, yakni 13,87 meter. Siapkan Posko Kasi Pemantauan Banjir Dinas Kesatuan Pembangunan dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kota Jambi, Yoyo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan posko-posko banjir di permukiman yang kini dilanda banjir. Bantuan pangan, obat-obatan, dan peralatan evakuasi juga telah disiapkan di posko-posko. Dinas Kesbanglinmas kota itu juga melakukan pemantauan intensif kondisi luapan Sungai Batanghari. Menurut Yoyo, permukiman di Kota Jambi yang terendam dan terisolir akibat banjir hingga Jumat pagi terdapat di empat kecamatan, yakni Kecamatan Telanaipura, Danau Teluk, Pelayangan (Seberang Kota Jambi), dan Sijenjang (Jambi Timur). Kabag Informasi dan Komunikasi Pemerintah Kabupaten Batanghari, Sehan menyebutkan, banjir juga melanda beberapa desa di kabupaten itu. [141] Post Date : 21 Desember 2007 |