Setrum dari Sampah

Sumber:Majalah Tempo - 21 Juli 2008
Kategori:Sampah Jakarta

SETIAP hari, jutaan ton gas metana terbang ke angkasa dari sekitar 1.200 pusat pengolahan sampah yang tidak membakarnya. Saat ini gundukan barang tak berguna itu berperan menyumbang pelepasan gas metana terbesar ketiga atau sekitar 13 persen. Ini artinya, gas perusak ozon yang tidak diolah itu setara dengan 818 juta ton karbon dioksida.

Sebenarnya, metana bisa langsung diolah menjadi listrik setelah melalui proses ekstraksi. Menurut perhitungan perusahaan yang banyak bergerak di bidang energi alternatif, Cogeneration & On-Site Power Production, Inggris, metana dari 11 ribu meter kubik sampah bisa menghasilkan 0,8 megawatt listrik.

Metode ini yang dipakai pembangkit listrik di Mallard Ridge, Wisconsin, Amerika Serikat, sejak 1996. Sebanyak 70 ribu meter kubik gas metana dari tempat pengolahan seluas 34 hektare itu bisa menghasilkan 850 kilowatt setiap hari. Artinya, minyak yang dihemat sampai 22 ribu barel per hari.

Beda lagi dengan yang dilakukan pemerintah Isle of Wight, pulau kecil di selatan Inggris. Kawasan wisata ini sempat kebingungan mengelola 30 ribu ton sampah setiap tahun. Akhirnya, dengan modal US$ 16 juta, mereka membangun pembangkit listrik tenaga sampah.

Sampah dibakar dalam tanur dengan panas sekitar seribu derajat Celsius. Gas yang dihasilkan kemudian menjadi sumber energi. Listrik 2,3 megawatt yang diproduksi cukup untuk keperluan 2.000 rumah di pulau itu.

Inggris sendiri termasuk negara yang kesulitan mengurus sampah. Negeri ini dalam setahun menghasilkan 16,9 juta ton sampah, jauh di atas rata-rata negara Eropa. Sejauh ini, sampah dibakar dengan insinerator tapi dikritik karena menimbulkan polusi. (Sumber: Time, Parnelbiogas)



Post Date : 21 Juli 2008