Setiap Hari Warga Antre Air Bersih

Sumber:Suara Merdeka - 01 Desember 2007
Kategori:Air Minum
KUDUS - Sebagian warga Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, setiap hari sibuk antre untuk mendapatkan air bersih. Mulai pukul 06.00, mereka mengantre di salah satu sumber mata air dari alas hutan Sekelopo dan Kajar. Jerigen-jerigen yang mereka bawa diletakkan berjajar di sebagian pinggir jalan. Ini dilakukan karena selama ini debit air di sumur mereka sebagian berkurang. Meski bisa diambil namun letaknya sangat dalam.

Warga yang kerap antre di antaranya Rusmini (27), Arwanto (50), dan Rusmi (35), ketiganya warga Desa Cranggang, Kecamatan Dawe. Meski aliran airnya kecil, mereka rela menungguinya sampai airnya memenuhi jerigen-jerigen.

Menurut Rusmini, ini sudah berlangsung lama, beberapa waktu lalu pemerintah daerah sudah memberikan bantuan air bersih yang diangkut dengan tangki, namun sampai sekarang, bantuan itu tidak ada lagi."Setiap hari, saya menghabiskan waktu untuk mencari air bersih untuk keperluan sehari-hari, karena satu-satunya mata air yang dekat rumah saya, " katanya.

Selain mata air di dekat rumahnya, ada beberapa sumber mata air lain di sekitar desa. Namun jarak yang ditempuh satu kilometer. "Kalau saya harus berjalan satu kilometer dan menenteng jerigen tidak kuat. Padahal, jalan menuju sungai, yang terdapat sumber air bersih tersebut tidak bisa dilalui dengan sepeda motor," katanya.

Sungai yang terdapat sumber mata air itu, di Desa Karangpanas, Kecamatan Dawe. Untuk mendatanginya harus jalan kaki dengan melalui medan berat. Sebagian warga enggan mengambil air bersih di sungai tersebut karena jarak dan medan yang ditempuh sulit. Kepala Desa Karangpanas, Sukis, mengatakan, warga sempat memanfaatkan air sungai itu. Namun sekarang tidak lagi karena sudah mengering.

Sumur Resapan

Beberapa warga lain, ada yang membuat sumur resapan di sekitar Sungai Gajah, Desa Ledok, Kecamatan Dawe. Camat Dawe, Didik Sugiharto, mengatakan, memang selama ini warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Namun di beberapa tempat, masih terdapat sumber mata air yang bisa dimanfaatkan. Beberapa waktu lalu pihaknya sudah mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah melalui pembuatan sumur, dan warga sudah memanfaatkannya. "Masih ada sumber mata air lainnya yang bisa dimanfaatkan, namun karena alirannya kecil, warga kesulitan mendapatkannya dengan mudah," katanya.

Kabag Sosial Setda, Heru Fatoni, mengatakan, sudah mengetahui kekeringan itu. Namun karena belum ada laporan dari perangkat desa dan masyarakat, bantuan belum disampaikan. (J18-36,76)



Post Date : 01 Desember 2007