BANDUNG(SI) – Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf meminta setiap wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat memiliki konsep pengelolaan sampah secara profesional.
“BeberapadaerahdiJabarmasihselalu berpolemik dalam pengelolaan sampah. Saya berharap persoalan pengelolaan sampah yang ada, segera diselesaikan dan mengambil langkah-langkah konkret secara profesional,” kata Dede saat dikonfirmasidiGedungSate, JalanDiponegoro, Kota Bandung,kemarin. Dede pun menyinggung rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang sudah lama diwacanakan. Dia memandang rencana tersebut tidak masalah jika direalisasikan.Sebab, urgensi pembangunan itu adalah untuk menghilangkan sampah dan juga dapat memberikan kontribusi terhadap pemerintah daerah.
Dede menjamin gas buangan yang akan dihasilkan PLTSa tidak akan mengganggu lingkungan karena kandungan O2-nya tinggi. “Hasil gas buang PLTSa tidak akan sama dengan asap hasil buangan jika kita membakar sampah sendiri di halaman rumah,”tegas Dede. Karena itu,Dede berharap para kepala daerah segera menghentikan polemik bagaimana cara menghilangkan sampah. Bagi dia, yang paling penting saat ini adalah menghilangkan sampah dari lingkungan dengan cara profesional. Jika polemik pengelolaan sampah yang berkepanjangan ini dibiarkan, dia khawatir malah akan membiarkan sampah makin menimbun seperti yang telah terjadi di Kota Bandung beberapa waktu lalu.
Ditanya siapa yang layak mengelola sampah? Dede sepakat jika dikelola dengan BUMD atau swasta. Sebab,dengan cara itu,investasi yang tinggi untuk mengelola sampah bisa didapat lagi dari hasil pengelolaan. Tugas pemerintah daerah dalam hal ini hanya mengambil sampah dan mengumpulkan ke tempat pembuangan akhir (TPA). “Seharusnya pengelolaannya dilakukan badan usaha milik daerah (BUMD) atau swasta.Idealnya, APBD setiap daerah mengalokasikan dana khusus untuk pengangkutan sampah ke TPA,”ujar Dede. Becermin dari kebijakan Pemerintah DKI Jakarta yang mulai menerapkan pengolahan sampah di luar wilayah, Dede berharap ke depan Jabar bisa menerapkan hal yang sama.
Dengan begitu, sejumlah barang yang masuk ke Jabar sudah dalam kondisi bersih dari sampah.“ DKI saja sudah mulai memikirkan mengelola sampah di luar daerah,”kata Dede. (tantan sulthon)
Post Date : 17 Juli 2010
|