|
Patna, Senin - Pemerintah dan militer India, Senin (1/9), bertarung dengan waktu dan banjir untuk mencapai sedikitnya setengah juta orang yang terjebak banjir di Madhepura, negara bagian Bihar. Tragisnya, setengah juta manusia itu terjebak di tengah ketiadaan makanan dan air minum yang memadai. Dua pekan setelah hujan lebat dan banjir akibat meluapnya air Sungai Kosi yang berhulu di Nepal, pihak pekerja darurat terus berupaya untuk membantu para korban yang masih terjebak banjir. Lebih dari 250.000 pengungsi praktis sudah memenuhi kamp-kamp pengungsian milik pemerintah dan organisasi kemanusiaan. Ketegangan mulai terasa karena pasokan bantuan yang terbatas. Pengungsi mengatakan, makanan, tenda, dan peralatan kesehatan mulai menipis di kamp pengungsi yang sudah terbatas daya tampungnya. Petugas bantuan mengatakan, muncul kekhawatiran merebak penyakit di sana. Pejabat Manajemen Bencana Prataya Amrit menegaskan, lebih dari setengah juta orang sudah dievakuasi dari kawasan bencana. Namun, masih ada 500.000 korban lainnya terjebak tanpa makanan dan minuman yang memadai bagi mereka. Militer India menyatakan akan mengirim lagi ribuan tentara serta sejumlah helikopter dan perahu ke Bihar, salah satu negara bagian India yang paling miskin. Pejabat di Patna, ibu kota Bihar, mengatakan, dipastikan 80 orang tewas. Kantor berita Reuters menyebutkan, 90 orang tewas. Angka korban tewas ini dipastikan jauh lebih besar lagi. Kota Madhepura, 150 kilometer timur Patna, merupakan kawasan yang paling buruk dilanda banjir dengan ketinggian genangan mencapai 1 meter. Wartawan yang meliput ke sana hanya bisa mencapai sejumlah lokasi dengan menggunakan traktor. Susheela Shah (74), penghuni Madhepura, mengakui sudah kehilangan sebagian besar keluarga dan harta miliknya. ”Sepanjang hidup, saya belum pernah melihat banjir seperti ini,” ujar Shah. Dia kehilangan suami, anak, dan cucu yang terseret banjir. Militer India mengerahkan lebih banyak pasukan untuk menyelamatkan ratusan ribu warga yang terjebak banjir. Pemerintah juga mengerahkan dokter dan perlengkapan medis ke Bihar untuk menangkal penyebaran penyakit di kalangan ratusan ribu pengungsi. Di Bihar, banyak penduduk desa bertahan di atap-atap rumah mereka. Hal ini sudah berlangsung berhari-hari. Banyak dari mereka sudah memakan tanaman dan dedaunan setelah persediaan makanan habis. Organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan menyatakan, pemerintah Bihar seharusnya telah mengambil sejumlah tindakan untuk mengantisipasi bencana yang praktis muncul setiap tahun. Banjir saat ini semakin parah dan meluas dengan jebolnya sebuah dam yang membendung Sungai Kosi di Nepal. Menurut Reuters, banjir di Bihar kali ini memaksa sekitar tiga juta orang meninggalkan tempat tinggal mereka. Sekitar 100.000 hektar ladang pertanian terendam. (AP/Reuters/AFP/DI) Post Date : 02 September 2008 |