|
Masyarakat Jepang terkenal sangat serius dalam menangani sampah. Bukan hanya tidak boleh membuang sampah sembarangan, melainkan kita juga harus memisah-misahkan berbagai jenis sampah sebelum dibuang. Secara prinsip, sampah di sini dibagi dalam empat jenis, yaitu sampah bakar (combustible), sampah tidak bakar (noncombustible), sampah daur ulang (recycle), dan sampah ukuran besar. Ada jadwal hari-hari tertentu yang mengatur jenis sampah apa yang dapat dibuang. Petugas akan mengambil sampah setiap hari sesuai dengan jadwal dan jenis sampahnya. Terdengar sederhana kan? Tetapi, tidak sampai saya merasakannya sendiri. Satu bulan pertama tinggal di Jepang, sampah di rumah menumpuk sampai lima kantong besar. Pasalnya, saya belum paham cara mengklasifikasikan jenis sampah apa dan harus masuk kategori apa. Semua sampah saya gabung. Akibatnya, petugas membiarkan sampah tak terangkut dan membuat bau di lingkungan sekitar. Hal itu tentu memalukan karena dilihat oleh tetangga sebagai orang yang tidak disiplin dan tidak peduli lingkungan. Pihak kelurahan di tempat saya tinggal tampaknya memahami ketidakpahaman orang asing dalam penanganan sampah di kota Tokyo. Untuk itu, mereka membagi-bagikan brosur cara membuang sampah. Kami juga diajak mengunjungi lokasi pengolahan sampah di wilayah kecamatan tempat kami tinggal. Dalam teknik pengolahan sampah, pertama-tama, truk-truk sampah masuk ke pusat pengolahan melalui pintu utama. Di situ truk ditimbang untuk mengetahui berat sampah yang dibawa, lalu sampah-sampah dimasukkan ke tempat pembakaran. Ampas hasil pembakaran sampah digunakan membuat cone-block untuk trotoar lingkungan setempat. Sementara untuk cairan dari sampah basah, pusat pengolahan memiliki mesin penyulingan air yang fungsinya membersihkan air dari sampah, sebelum dialirkan kembali ke sungai. Sistem daur ulang di Jepang menganut dua langkah dasar. Pertama, pemisahan material dan pengumpulan. Kedua, pemrosesan dan daur ulang sampah. Kesadaran, gotong royong, dan kerja sama yang baik antarwarga, pemerintah, dan segenap elemen masyarakat menjadikan pengolahan sampah di Jepang dapat berjalan dengan lancar. Junanto Herdiawan Post Date : 03 Mei 2012 |