Septic Tank Komunal Terkendala

Sumber:Koran Sindo - 29 Juni 2009
Kategori:Sanitasi

BANDUNG (SI) – Pembangunan septic tankkomunal di Kota Bandung terutama di daerah sekitar Sungai Cikapundung tampaknya sulit untuk direalisasikan akibat minimnya ketersediaan lahan.

Kepala BPLHD Jabar Setiawan Wangsaatmadja mengemukakan, kepadatan ruang di kawasan aliran Sungai Cikapundung sulit dibenahi. Karena itu, untuk melaksanakan konsep septic tank komunal di sekitar Sungai Cikapundung tersebut, yang harus dilakukan adalah melakukan pembenahan kepadatan di bantaran sungai. Pada 2004 lalu,lanjut dia,pembahasan pembangunan septic tank komunal di aliran Sungai Cikapundung sebenarnya sempat dilakukan jajaran Pemprov Jabar.

”Nah di situlah ditemukan kendalanya. Banyaknya masyarakat yang melakukan pembangunan di Sungai Cikapundung membuat septic tank komunal jadi tidak memiliki lahan lagi,” katanya kepada Seputar Indonesia kemarin. Setiawan mengakui pencemaran di Sungai Cikapundung saat ini sudah dalam tahap memprihatinkan. Bahkan, tingkat pencemaran air di Sungai Cikapundung terus meningkat dari tahun ke tahun. Tidak hanya tercemar oleh sampah, air di sungai tersebut juga tercemar bakteri Escherichia coli (E-coli) atau koli tinja dan deterjen.

Masih pada 2004, ada beberapa alternatif untuk mengelola limbah rumah tangga di aliran Sungai Cikapundung. Selain membangun septic tank komunal di lima titik, alternatif lainnya yakni mengalirkan limbah tersebut ke satu titik di pengolahan air kotor milik Kota Bandung di Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. ”Namun harus ada anggaran yang besar untuk proses seperti ini.

Kita membutuhkan pompa yang sangat besar dan memerlukan biaya untuk pemeliharaannya, itu tidak kecil. Untuk Kota Bandung, sistem ini masih jalan, sementara untuk sistem terpadu memang masih harus dipikirkan lagi,”paparnya. Dari opsi tersebut, masingmasing sistem memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, solusi saat ini masih di tataran pembenahan bantaran sungai yang masih sangat banyak dihuni serta dibangun rumah liar. Jika pembangunan septic tank dilakukan dalam kondisi seperti saat ini, dia meragukan fungsinya bisa optimal.

”Saat ini yang harus dipikirkan adalah septic tankideal di daerah masing-masing. Namun yang jadi masalah adalah beberapa daerah melakukan pembuangan limbah yang mengalir ke daerah lain. Kami akan terus mengkaji bagaimana solusinya, tapi sekali lagi yang terpenting saat ini adalah membenahi bantaran sungai,” ucap Setiawan. Pemprov Jabar akan mendukung langkah perbaikan lingkungan yang dilakukan kabupaten/ kota di Jawa Barat. ”Termasuk langkah PDAM Kota Bandung yang sedikitnya sudah merealisasikan pengolahan limbah. Jadi untuk seluruhnya kami harus melakukan kajian terpadu lagi,”tandasnya.

Sebelumnya, peneliti bidang teknik lingkungan sumber daya air Ratna Hidayat mengatakan, keberadaan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) plus dan septic tank komunal di sejumlah daerah di Kota Bandung dinilai sangat mendesak saat ini, terutama untuk daerah yang berada di sekitar Sungai Cikapundung. (krisiandi sacawisastra)



Post Date : 29 Juni 2009