|
Warga di wilayah Banjarmasin Utara mengeluhkan macetnya aliran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) selama sepekan terakhir. Akibat ngadatnya air tersebut, warga di sekitar Kompleks Kayu Tangi hingga Kompleks Simpang Gusti mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih, terutama untuk memasak, mandi maupun cuci-mencuci. Sejumlah warga di Kompleks Simpang Gusti kepada BPost menyatakan, selama beberapa hari air terakhir air hanya menetes. Kalaupun sempat mengalir, airnya berwarna kuning kecoklat-coklatan. Diduga, air itu merupakan aliran pertama dari pipa yang sempat mengering. Yang mereka keluhkan lagi, dengan adanya gangguan itu, air bersih di wilayah tersebut menjadi melonjak harganya. Dari semula yang harganya Rp250/jerigen, kini para pedagang air dengan gerobak dorong menaikkan harganya menjadi Rp2500/jerigen. "Air sempat mengalir kecil ketika listrik nyala, tetapi belum sampai ternyata sudah mati lagi karena listrik padam. Memang sempat mengalir tapi airnya keruh seperti air sungai," kata Dodi, warga Simpang Gusti. Rabu normal Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Banjarmasin Ir Zaenal Ariffin didampingi Direkrit Teknik Ir Fajar Desira menyatakan, gangguan aliran PDAM itu akibat kerusakan instalasi di Jl Pos dan kebocoran pipa di sekitar Masjid Sabilal Muhtadin. Namun menurutnya, Senin (11/7) kemarin semua perbaikan telah selesai dikerjakan. Diproyeksikan Rabu sudah normal kembali. Untuk mengoptimalkan distribusi air di Banjarmasin Utara, pihaknya juga memasang sebuah genset seharga 1 miliar di Jl S Parman. "Itu sudah selesai kita kerjakan. Kerusakan sepanjang sekitar 90 meter menghabiskan 16 batang pipa," katanya. Dijelaskan dengan adanya kerusakan di dua titik tersebut, pihak PDAM kehilangan air 30 liter per detik. Kondisi semakin parah dengan adanya pemadaman listrik PLN, sebagai sumber energi utama dalam pemompaan air. "Mengenai rencana perbaikan itu sendiri sudah kita rencanakan sejak tahun lalu. Ini merupakan perbaikan kedua. Relokasi ini sudah kita rencanakan untuk menanggulangi angka kehilangan air sekitar 400 liter/ detik di wilayah Banjarmasin Utara dan 600 liter/ detik untuk wilayah Banjarmasin Barat," kata Zaenal seraya berharap proyek relokasi akan rampung pada akhir tahun ini. Secara umum, untuk mengoptimalkan pelayanan, pihaknya memiliki empat target, yaitu dalam hal pengadaan bahan baku, pembangunan istalasi baru, relokasi pipa dan pengadaan genset. pwk Post Date : 10 Juli 2005 |