|
BEKASI (SINDO) – Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad meletakkan batu pertama Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, kemarin. Peletakan ini berarti mengubah fungsi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang menjadi sentra industrialisasi sampah pertama di Indonesia. Direktur PT Godang Tua Jaya selaku pengelola TPST Bantar Gebang bersama PT Navigate Organic Energy Indonesia Recson Sitorus mengatakan, paradigma TPA Bantar Gebang akan berubah menjadi TPST, sebagai kawasan industrial sampah. Pengelolaan sampah di TPST menggunakan teknologi tinggi pertama di Indonesia. Di TPST ini, pengelola akan membangun industri pengelolaan sampah menjadi energi listrik (power plant) dengan kapasitas 26 Megawatt, fasilitas pengomposan serta gasification. ”Teknologi lama TPA Bantar Gebang yang menggunakan sanitary landfill tidak akan digunakan lagi,”ungkapnya. Penggunaan teknologi sanitary landfill sendiri membutuhkan deposit tanah merah yang sangat besar. Padahal, lahan di lokasi pembuangan sampah tersebut sangat terbatas.Keterbatasan lahan inilah yang membuat pengelolaan sampah TPA berubah menjadi TPST Bantar Gebang. Menurut Recson,TPST Bantar Gebang pada 2011 akan menghasilkan energi listrik sebesar 26 Megawatt per hari, yang sedianya akan disalurkan untuk Gardu Induk (GI) Jawa Bali. Sampah yang ada akan dibakar dengan suhu 3.000 derajat Celsius. Kemudian, panas dari pembakaran sampah ini akan ditransfer menjadi energi listrik. Selain membuat tenaga listrik dari sampah, ke depannya TPST Bantar Gebang berencana melakukan pengomposan sampah serta gasification, landfill, and anaerobic digestion (Galfad) sebagai bagian dari industrialisasi sampah.Total nilai investasi yang ditanamkan untuk industrialisasi TPA Bantar Gebang senilai Rp700 miliar. ”TPST Bantar Gebang telah menjadi sentra industrialisasi sampah yang ramah lingkungan pertama di Indonesia,”kata Recson. Industrialisasi sampah di TPST Bantar Gebang juga akan menyerap tenaga kerja baru. Sekitar 1.200 orang dari masyarakat sekitar TPST akan bekerja untuk memilih sampah. Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad menambahkan,industrialisasi sampah di TPST Bantar Gebang akan menambah nilai tipping feesampah.Tipping feesampah yang saat ini hanya Rp60.070 per ton sampah naik menjadi Rp103.000. Selain itu, kondisi lingkungan masyarakat di sekitar TPA Bantar Gebang menjadi lebih baik. (wahab firmansyah) Post Date : 03 April 2009 |