Sembilan Kelurahan Rawan Banjir

Sumber:Suara Merdeka - 03 November 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
TEGAL- Sedikitnya terdapat sembilan wilayah kelurahan di Kota Tegal rawan banjir. Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Kaligangsa, Cabawan, Margadana, Krandon, Sumurpanggang, Kalinyamat Kulon, Kalinyamat Wetan, dan Debong Tengah, serta Pesurungan Kidul.

Demikian dikatakan Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Pemkot Tegal Sumito SIP Kamis (2/11). Wilayah tersebut masuk dalam wilayah kecamatan Tegal Timur dan Kecamatan Tegal Barat.

Kota Tegal yang diperkirakan oleh Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Tegal akan memasuki musim hujan pada per sepuluh harian atau dasarian ke dua November ini, pihaknya sudah mempersiapkan langkah antisipasi, meskipun bencana banjir yang melanda disebutkan terakhir terjadi tahun 2002. Pada tahun tersebut banjir menggenang wilayah Kaligangsa dengan ketinggian air mencapai satu meter.

Upaya yang dilakukan di antaranya dengan mengkoordinir dinas-dinas terkait untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) peralatan dan logistik dalam menanggulangi bencana banjir.

"Pemkot Tegal sudah mempunyai tim yang tergabung dalam Satuan Pelaksanaan Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) yang diketuai Wali Kota Adi Winarso SSos, dengan anggota dinas terkait," ujar dia.

Tim tersebut, menurut Sumito yang menjabat sebagai Sekretaris Pelaksana Harian Satlak PBP, akan diaktifkan kembali menghadapi musim hujan.

Libatkan TNI AL

Selain itu, pihaknya juga akan menyelenggarakan latihan search and rescue (SAR) air dalam waktu dekat ini, dengan melibatkan TNI AL sebagai pemateri.

Kata dia, latihan akan mengundang sejumlah elemen kepemudaan seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Orari (Organisasi Radio) serta anggota Linmas.

Materi SAR air, kata dia, meliputi teori dan praktik mengenai penyelamatan korban tenggelam akibat hanyut di sungai, di laut, maupun akibat banjir. "Dari kegiatan tersebut kami berencana membentuk tim SAR Kota Tegal yang nantinya harus siap diterjunkan untuk melakukan evakuasi bencana," tutur dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tegal, Ir HM Wahyudi mengatakan telah melakukan upaya perbaikan tanggul yang dinilai kritis. Juga perbaikan dan normalisasi sejumlah saluran untuk mengantisipasi bencana banjir. "Rata-rata pekerjaan perbaikan dan normalisasi saluran sudah selesai pada Oktober lalu," ujar dia. Namun, pihaknya akan terus melakukan pemantauan pada tanggul dan saluran-saluran untuk memastikan aliran air hujan tak terhambat.

Baik Kesbanglinmas maupun PU mengimbau pada masyarakat agar tak membuang sampah ke saluran. "Kami mengimbau pada warga di area perluasan seperti Tegal Selatan dan Margadana untuk membuat lubang sampah di tanah,'' jelasnya.

Kami juga berharap warga sekitar tanggul tak menanami bantaran sungai dengan tanaman palawija. Karena, dikhawatirkan mengakibatkan bantaran mudah longsor," ujar Sumito.(H26-19)



Post Date : 03 November 2006