|
TUBAN - SURYA-Krisis air bersih meluas di Kabupaten Tuban. Sebelumnya, warga dua kecamatan kesulitan air bersih --Kecamatan Grabagan dan Kerek-- kini bertambah tujuh wilayah lain dari 20 kecamatan di Tuban. Data Surya, Selasa (1/7), tujuh kecamatan tersebut adalah Kenduruan, Parengan, Plumpang, Semanding, Merakurak, Soko, dan Bancar. Berarti ada sembilan kecamatan, dengan sekitar 60 desa, yang kesulitan air bersih. Dikonfirmasi tentang hal itu, Kasi Humas Dinas Infokom Pemkab Tuban, Sukristiono, mengakui. “Tapi jumlahnya tujuh kecamatan, bukan sembilan. Kondisi seperti ini rutin terjadi setiap tahun,” ujarnya kepada Surya. Versi Sukristiono, tujuh kecamatan itu adalah Grabagan, Parengan, Kerek, Plumpang, Semanding, Kenduruan, dan Bancar. Untuk mengantisipasi kekurangan air bersih di sana, menurutnya pemkab sudah mendistribusikan air bersih dengan menggunakan mobil tangki air milik PDAM. Pantauan di lapangan, sejumlah sumber air di daerah dataran rendah mulai didatangi warga wilayah pegunungan. Hampir setiap saat tampak warga beruduyun-duyun mengambil air untuk kebutuhan minum dan memasak sekaligus mencuci dan mandi. Pemandangan tersebut terjadi misalnya di sumber air Sendang Beron (Desa Punggulrejo), Goa Ngerong (Desa Rengel), dan Sendang Maibit (Desa Maibit) di Kecamatan Rengel. Tiga sumber air ini didatangi banyak warga desa sekitar hingga warga dari pegunungan kapur di Kecamatan Grabagan dan Soko. Demikian juga Sendang Ngipeng di Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek. Hampir setiap hari sumber air ini dipadati warga yang mencari air bersih. Sukarjo, 46, warga Desa Ngandong, Grabagan mengaku dirinya dan banyak warga desa setiap pagi datang ke Goa Ngerong. “Di desa kami sudah tak ada lagi air bersih untuk diminum. Makanya, meski jarak agak jauh, kami tetap melakukannya,” ujarnya kepada wartawan. Post Date : 02 Juli 2008 |