|
SEMARANG UTARA- Air rob mengakibatkan sembilan kampung di Semarang Utara terendam, antara lain Kampung Geni, Gayam, Layur, Layur Tengah, Petek, Pencikan, Dadapsari, Kalicilik, dan Kampung Melayu Tengah. Ketinggian air antara 20-35 sentimeter. Rahayuni (52), warga Kampung Geni yang tinggal bersama orang tua dan dua anak, mengaku telah meninggikan rumah lima kali. Namun, tetap saja kemasukan air rob hingga setinggi 35 centimeter. Sudah tiga bulan rumah yang dihuni sedari kecil itu terendam rob. Terjangan air rob semakin tinggi jika Semarang atas diguyur hujan. “Anak saya tidak bisa tidur di dalam rumah karena,” keluh Rahayuni, semalam. Sodik (49), Ketua RT 1 RW 7 Kelurahan Dadapsari menuturkan, di wilayahnya ada 32 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terendam. Banyak warga mengeluh terkena kutu air. “Kemarin ada warga yang diare, tapi kebanyakan warga mengeluh terkena kutu air,” tuturnya. Dia sudah melaporkan kejadian ini ke kelurahan. Menurut Sodik, Pemkot Semarang telah membantu dengan memberi dana guna meninggikan jalan lingkungan sepanjang 135 meter. Camat Semarang Utara Djaka Sukawijana di lokasi menyatakan pemantauan di lingkungan Kelurahan Dadapsari yang notabene terkenal sebagai daerah rawan rob terus dilakukan. Dua mesin pompa air portabel sebenarnya sudah diaktifkan, tapi tak berpengaruh besar karena ketinggian air di Kali Semarang lebih tinggi dari permukaan tanah lingkungan. “Kami segera menginventarisasi jumlah warga yang terkena rob agar bantuan cepat tersalur,” ujar Djaka. (H86-65) Post Date : 11 Januari 2012 |