Sembilan Desa Krisis Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 27 Juli 2011
Kategori:Air Minum

KUNINGAN– Sembilan desa di Kecamatan Japara dan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan mengalami krisis air bersih. Disinyalir,permasalahan tersebut muncul karena konflik di dalam Badan Pengelola Air Bersih Pedesaan Kecamatan Japara sebagai perusahaan pengelola air bersih di daerah tersebut.

Sembilan desa yang mengalami krisis air bersih terdiri dari tujuh desa di Kecamatan Japara yaitu Desa Gara Tengah; Singkup; Japara; Wano; Citapen; Cengal; dan Cikeleng. Sementara dua desa di Kecamatan Cigandamekar yaitu Desa Karangmuncang dan Sangkanmulya. Wargamengeluhkanberhentinya pasokan air bersih selama empatharidarikranledengyang bersumber dari mata air Cibulan, Kecamatan Jalaksana. Junaedi, 54,warga Desa Singkup, mengaku,terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan air minum dan memasak keluarganya sejak tanggal 23 Juli lalu.

“Selama ini kami rutin membayar tagihan air ledeng. Namun, sejak empat hari terakhir kran ledeng kami tidak mengalirkan air bersih, padahal air ledeng tersebut merupakan satu-satunya andalan kami,” kata Jaenudin. Sementara untuk kebutuhan mandi dan cuci, Jaenudin dan warga yang lain terpaksa memanfaatkan air kolam yang ada di desa tersebut.

Sementara itu,Kuwu Desa Singkup Basir mengatakan, penyebab terhentinya aliran air bersih ke rumah warga di sembilan desa tersebut karena dipicu adanya konflik internal perusahaan pengelola air bersih. Salah satu pihak yang bertikai meluapkan kekecewaannya dengan menutup katup pipa air bersih yang mengalir ke sembilan desa tersebut hingga menyebabkan warganya mengalami krisis air.

“Sepertinya ada pihak yang merasa dikecewakan atas konflik yang terjadi di dalam tubuh perusahaan sehingga dia tega menutup katup pipa sehingga 1.548 pelanggan air bersih di sembilan desa yang jadi korban,” kata Basir. Basir menjelaskan,permasalahan tersebut bermula dari adanya program pipanisasiair bersih yang dibiayai APBN.

Namun seiring berjalannya waktu,pengelolaannya terhambat karena factor dana untuk biaya operasional. Hingga akhirnya, berdasarkan kesepakatanwarga,pengelolaan air bersih ditangani pihak ketiga asal Cirebon. mohamad taufik



Post Date : 27 Juli 2011