Semarang Timur Krisis Air Bersih

Sumber:Suara Merdeka - 04 Oktober 2011
Kategori:Air Minum

SEMARANG - Hampir sepekan ini suplai air bersih di wilayah Semarang bagian timur mati. Sekitar 32 ribu pelanggan PDAM mengeluhkan tidak adanya suplai air bersih. Warga pun mulai kelabakan mencari air untuk kebutuhan sehari-hari.

Wali Kota Soemarmo HS pun mengeluhkan lambannya PDAM yang tidak segera memberikan informasi pemutusan sementara suplai air bersih. ’’Banyak laporan yang masuk. Warga terganggu dengan tidak adanya air di wilayah timur. Pihak manajemen sudah saya tegur. Semestinya sudah harus ada tindakan seperti menyalurkan truk tangki. Laporan yang ada pada saya, tidak ada satu pun tindakan PDAM. Saya sangat menyesalkan kondisi ini,’’ tegas dia kepada wartawan yang turut didampingi manajemen PDAM, Senin (3/10).

Warga sampai kemarin kebingungan mencari air. Terutama di wilayah seperti Kecamatan Genuk, Pedurungan, Gayamsari dan sebagian Tembalang. Seperti dituturkan Rahmulyo Adiwibowo, untuk kebutuhan mandi dan buang air harus ke kantor. ’’Saya sudah kontak PDAM, tetapi tidak ada tanggapan apa pun,’’ kata Ketua Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jateng itu.

Setelah ada pertemuan, semalam pihak PDAM telah mengirimkan air kepada warga di perumahan Palebon. Sebetulnya warga memaklumi bila air PDAM mati hanya sehari. Namun ditunggu-tunggu sampai hari berikutnya sampai sepekan ini tidak juga mengalir. 

Selain mengganggu aktivitas harian, terhentinya suplai air bersih ini juga membuat pelanggan harus mengeluarkan biaya ekstra. “Kebutuhan masak dan minum beli galonan. Untuk mencuci diserahkan ke tempat pencucian, hal mendesak lain saya beli air bersih jerigen,’’ imbuh Bowo.

Jebol

Keluhan serupa juga disampaikan pelanggan lain Gia Yussi Damayanti, 27, penduduk Perum Ketileng Indah, Kecamatan Tembalang. Menurutnya dalam kurun pertengahan September hingga awal Oktober ini sudah terjadi penghentian suplai air hingga dua kali. Dan pelayanan PDAM kali ini adalah yang paling parah.

Sementara Direktur Teknik PDAM Tita Moedal, Yunus Slamet Riyadi didampingi Direktur Umum PDAM Ari W menjelaskan, macetnya suplai air karena aliran dari IPA Klambu, Grobogan, mati sejak Selasa (27/9) lalu.

Tanggul dari saluran tersebut jebol karena bencana alam, sehingga tidak masuk ke aliran Kudu. Gangguan tersebut baru bisa ditangani PDAM, Kamis, kemarin. Selama aliran air dari IPA Kudu terhenti, PDAM mengalirkan air ke wilayah pelanggan terdampak berasa dari kolam retensi.  Namun kolam yang berkapasitas mengalirkan air 200 liter/detik itu mencukupi kebutuhan pelanggan di wilayah Semarang bagian timur hanya selama tiga hari.

PDAM menjanjikan paling lambat Senin (3/10) kemarin, suplai air sudah normal kembali. PDAM sudah mensuplai air bersih sebanyak 60 tangki. ’’Kami mohon maaf pada pelanggan atas pelayanan PDAM yang dinilai lamban.’’

Disinggung kontruksi saluran Klambu yang jebol, Yunus menjelaskan hanya berupa pengerasan tanah (lining). Belum ada pasangann beton, sehingga mudah tergerus oleh cuaca panas dan hujan. Menurutnya, konstruksi seperti itu merupakan tinggalan proyek dari DPSDA dan ESDM Kota. (J9,H37-72)



Post Date : 04 Oktober 2011