Semarang Terancam Krisis Air

Sumber:Suara Merdeka - 24 September 2012
Kategori:Air Minum
SEMARANG - Kemarau tahun ini terasa lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hujan yang tak kunjung turun menyebabkan sejumlah daerah seperti Meteseh, Tembalang, Tlogosari, Kalicari hingga beberapa titik di Kecamatan Gunungpati mengalami kekurangan air bersih.
 
Jika kemarau ini berlangsung lebih lama lagi, dipastikan wilayah yang mengalami krisisi air bersih semakin parah dan meluas.
 
Ancaman kekurangan air pun sudah dialami warga. Daerah Rowosari, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang misalnya, beberapa warga mengaku sudah sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Tak ayal saat ada bantuan/pengdropan air, sejumlah warga tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Kemarin, Club of RX King Semarang (Cors) dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang menyalurkan bantuan air yang langsung diserbu warga.
 
Sajari (48) warga Rowosari RT3/RW3 mengatakan, sebenarnya kesulitan air sudah menjadi masalah rutin saat kemarau. Selama ini, keberadaan sungai Babon sangat membantu memenuhi kebutuhan air bagi warga. Namun, kemarau kali ini membuat debit air sungai tersebut menurun dratis.
 
”Kami tetap memanfaatkan air sungai babon untuk mandi dan mencuci. Namun untuk air minum, kami masih menggantungkan dari PDAM yang biasanya dijatah satu minggu satu kali pengiriman. Setiap pengiriman dua truk tangki, dibagi untuk dua RW,” jelasnya.
 
Menurutnya, dua tangki dalam seminggu masih sangat kurang. Pasalnya dalam satu RW yang terdiri dari kurang lebih 386 keluarga, nyaris hampir semua menggantungkan kebutuhan air pada pasokan tersebut.
 
”Maka kami sangat berharap adanya bantuan tambahan dari pihak lain. Pengedropan air rutin satu minggu sekali sangat kurang. Idealnya, seminggu ada dua kali, di mana sekali pengedropan dua tangki,” tuturnya.
 
Supandi, warga Tembalang menegaskan, bahwa pengedropan air bukanlah solusi untuk mengatasi kekeringan yang melanda setiap tahun. Bantuan air bersih, sifatnya hanya sementara dan dapat dilakukan jika kebutuhan mendesak.
 
”Yang harus dilakukan Pemkot Semarang adalah membangun embung (waduk sekala kecil-red) yang dibuat di beberapa wilayah rawan kekeringan. Embung tersebut dimaksudkan untuk menampung air, yang bisa digunakan untuk pertanian ketika kemarau. Bantuan itu sifatnya sementara,” tegasnya.
 
Di masa-masa kering dan minus air hujan seperti ini, pasokan air bersih memang menjadi salah satu persoalan yang sangat vital bagi masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan PDAM Semarang meski terjadi penurunan debit air akibat kekeringan ini.
 
Gangguan paling berat terjadi di wilayah timur Kota Semarang, karena pasokan air baku mengalami kendala. Sedangkan untuk wilayah lain relatif lancar walaupun untuk sumber air dari mata air juga mengalami penurunan debit. Tapi sistem distribusi dipastikan mampu melayani pelanggan PDAM.
 
Menurut Humas PDAM Tirta Moedal Semarang Saebani, untuk mengatasi gangguan musim kemarau seperti sekarang, sistem bergilir dan membagi air harus dilakukan. Tujuannya supaya merata, dan semua pelanggan dapat mendapatkan pasokan.
 
Dari data PDAM, kini ada dua sumber air yang selama ini digunakan untuk melayani pelanggan. Sumber ini didapat dari sumur dalam dan sumber mata air yang terdapat di kaki Gunung Ungaran serta sumur-sumur dalam yang membentang di sepanjang Ungaran hingga Gunungpati, Boja dan di dalam Kota Semarang.
 
Terpisah Plt Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, peta kekeringan bulan Juni 2012 untuk Semarang tercatat ada di delapan kecamatan. Yakni Gunungpati, Banyumanik, Candisari, Gajah Mungkur, Mijen, Semarang Barat, Tugu, dan Tembalang.
 
”Kami sudah melakukan pendataan dan persiapan dengan melibatkan BPBD dan PDAM dan lurah untuk memantau kebutuhan air bagi warga,” ujar Plt Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini. Dia mengaku, sata ini debit air Kedungombo sebagai salah satu pemasok air bersih di Kota Semarang, selama kemarau mengalami pengurangan. ”Saya meminta agar penggunaan air dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat bisa dihemat,” pesan Hendi.(H71,H35,H84,H55-72)


Post Date : 24 September 2012