|
AKIBAT guyuran air hujan dan luapan laut pasang, Sabtu (22/11), beberapa wilayah di pantai utara (pantura), di antaranya Demak, Semarang, Batang, Pekalongan, dan Brebes, Jawa Tengah, terendam banjir. Selain merendam ratusan rumah penduduk, air membanjiri jalan protokol, sawah, ladang, dan stasiun kereta api. Pemantauan Media Indonesia di Stasiun Kereta Api Tawang, Semarang, kemarin, mencatat banjir belum surut. Akibatnya, calon penumpang kereta api terpaksa menggunakan jasa becak untuk membeli tiket di depan loket. Namun, bencana itu tidak sampai mengganggu jadwal kereta api karena kondisi rel masih aman. "Kami terpaksa membeli tiket dari atas becak karena kantor dan depan loket tergenang air hingga 50 cm, sedangkan untuk menuju ke peron harus berjalan melalui jembatan besi dan kayu yang dibuat secara darurat," kata Margono, 32, seorang calon penumpang. Kepala Stasiun Tawang Tri Suwarno mengatakan para penumpang yang hendak turun di Stasiun Tawang terpaksa diturunkan di Stasiun Poncol. Selain stasiun, aktivitas di Pelabuhan Tanjung Emas juga terganggu akibat jalan utama keluar-masuk pelabuhan terendam air sekitar 50 cm. Adapun perumahan yang diterjang banjir di antaranya di kawasan Kebonharjo, Kauman, dan Tawang Mas. Jalan-jalan protokol yang terendam adalah Jl MT Haryono, Bubakan, Jl Wahid Hasyim, Jl Raden Patah, Jl Ronggowarsito, Jl Pemuda, Jl Petek, dan Jl Empu Tantular. Banjir juga melanda beberapa kawasan di Kecamatan Sayung, Demak. Ratusan hektare sawah dan areal pertambakan juga menjadi korban sehingga mengakibatkan kerugian cukup besar. Begitu juga di Kendal dan Batang. Ratusan rumah terendam air 30-50 cm seperti di Desa Klidang Lor, Klidang Wetan, Karangasem, dan Danasri, Batang. Ratusan warga terpaksa bertahan di dalam rumah dengan cara membuat panggung atau di atas dipan. "Banjir ini tidak hanya akibat hujan, tetapi juga akibat air rob," kata Rochmad, warga Klidang Lor, Batang. Di Brebes, banjir merendam 350 rumah, termasuk puluhan sekolah, puskesmas, dan jalan desa. Selain itu, ratusan hektare tanaman bawang di 17 desa di tiga kecamatan hancur akibat banjir. (AS/X-5) Post Date : 24 November 2008 |