|
Bandung, Kompas - Kawasan selatan Bandung, yaitu di daerah ruas jalan raya Kopo-Soreang, tergenang air setinggi pinggang orang dewasa setelah diguyur hujan selama satu jam, Minggu (8/1). Genangan air tersebut terpusat di daerah sekitar Lapangan Udara Sulaeman dan panjangnya sekitar satu kilometer. Air berasal dari saluran drainase di Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Banjir setinggi lebih dari 50 sentimeter juga terjadi di Jalan Sukamenak, sebelum Perumahan Kopo Permai. Jalan Naripan yang berada di pusat kota juga tak luput dari banjir sementara atau sering disebut banjir cileuncang ini. Akibat genangan itu, banyak pengguna jalan yang terpaksa harus mencari jalan alternatif. Jalan kampung di sebelah jalan raya menjadi sasaran para pengemudi. Namun, kondisi di perkampungan tak kalah parah. Bahkan, beberapa rumah penduduk dimasuki air. Tingginya air mengakibatkan para pengguna jalan tidak bisa membedakan jalan dan saluran drainase. Otomatis, mobil dan motor yang memaksa maju harus berjalan perlahan, selain karena memerhatikan jalan juga menghindari empasan air dari arah sebaliknya. Indramayu terendam Sebanyak sembilan desa di Kecamatan Bongas dan Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu, terendam air. Kejadian itu disebabkan meluapnya Sungai Cilalanang dan Sungai Ciperawan karena hujan yang turun terus- menerus selama dua hari berturut-turut. Desa yang terendam adalah Desa Drunten Wetan, Desa Drunten Kulon, Desa Kedungdawa, Desa Gabus Kulon, dan Desa Babakan Jaya di Kecamatan Gabus Wetan. Adapun di Kecamatan Bongas yaitu Desa Plawangan, Desa Kertamulya, Desa Kertajaya, dan Desa Karang Asem. Selain menggenangi sawah, dua jalan desa juga putus, yaitu jalan Desa Drunten Wetan 6 kilometer dan Drunten Kulon 2 kilometer. Sekolah Dasar Negeri Gabus Kulon 3 dan 6, Madrasah Tsanawiyah Gabus Kulon, SMP dan SMA Gabus Wetan, Puskesmas serta Koramil 1679 Gabus Wetan, serta SDN Babakan Jaya 3 juga terendam air. Menurut Badan Urusan Komunikasi Sosial Komando Rayon Militer 1679 Indramayu, Sersan Kepala Wariono, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Akibat jebolnya bendungan itu, sebanyak 700 rumah dan ratusan hektar sawah masih terendam air, ungkap Wariono. (d06/d11/d15/d01) Post Date : 09 Januari 2006 |