Sekolah Terendam Banjir

Sumber:Kompas - 28 Februari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
PATI, KOMPAS - Sejumlah sekolah dasar di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terendam banjir. Akibatnya, sejak dua pekan lalu para siswa diliburkan. Terhentinya kegiatan belajar-mengajar ini dikhawatirkan memengaruhi kesiapan siswa kelas VI yang akan mengikuti ujian nasional bulan Mei mendatang.

Di Desa Tondomulyo, Kecamatan Jekenan, Rabu (27/2), bangunan SD Negeri Tondomulyo masih digenangi air setinggi 80 sentimeter (cm). Akibatnya, siswa diliburkan sejak dua pekan lalu.

Permukiman desa juga masih kebanjiran sehingga belum memungkinkan sekitar 155 siswa, terutama 35 siswa kelas VI, belajar di rumah penduduk, mushala, atau balai desa.

Sekretaris Desa Tondomulyo sekaligus anggota Dewan Sekolah SD Negeri Tondomulyo, Suhali, menyatakan akan mencari tempat yang genangan airnya rendah agar siswa kelas VI bisa belajar.

Di Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, para siswa SD Negeri Gadingrejo diliburkan sejak Januari. Saat ini ketinggian air di desa itu 60 cm-75 cm. Kepala Seksi Pemerintahan Desa Gadingrejo Hardoyo mengatakan, jumlah siswa SD Negeri Gadingrejo 246 anak, 37 di antaranya kelas VI.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Pati, sekolah dasar yang kebanjiran ada 55 sekolah. Sekolah itu tersebar di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Jakenan, Pati, Juwana, Sukolilo, Kayen, dan Gabus.

Wakil Bupati Pati Kartina Sukawati akan meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Pati agar kegiatan belajar-mengajar siswa kelas VI dilaksanakan. Kepala sekolah perlu mencari tempat untuk sekolah darurat.

Banjir mulai surut

Sementara itu, banjir di ruas jalan pantai utara (pantura) Pati-Juwana mulai surut. Banjir menyisakan lubang-lubang yang cukup dalam, panjang, dan lebar, di seluruh badan jalan.

Di ruas jalan yang sudah tidak tergenang, sejumlah pekerja Satuan Kerja Nonvertikal Tertentu (SKNVT) Pembangunan Jalan Bina Marga Jateng menutup lubang-lubang itu dengan batu pecah. Di bagian jalan yang sudah kering, mereka mengaspal jalan yang sudah ditutup batu pecah.

Akibat banjir, tutur Sekretaris Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Suhali, 2.011 hektar lahan pertanian di desanya puso.

Sawah terancam

Sedikitnya 200 hektar sawah terancam kesulitan air di musim kemarau mendatang jika tebing di Dusun Rayap, Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Jember, Jawa Timur, terus-menerus longsor hingga menutup saluran irigasi sekunder. Tebing sekitar 150 meter persegi itu longsor untuk ketiga kali, Selasa (26/2) malam. Penduduk segera bergotong-royong untuk membersihkan saluran irigasi sekunder.

Kepala Dinas Pengairan Jember Rasyid Zakaria, Rabu, mengatakan, pihaknya akan membuat bronjong (rangka kawat diisi batu) supaya tanah tidak makin longsor. (HEN/SIR)



Post Date : 28 Februari 2008