|
DEMAK- Meski curah hujan yang mengguyur Kabupaten Demak sudah berkurang, beberapa desa masih terendam air. Banjir yang terjadi satu minggu lebih itu membuat warga kekurangan kebutuhan pangan. Kendati begitu, bantuan dari Pemerintah Kabupaten Demak belum banyak menyentuh korban. Seperti di Desa Megonten, Kecamatan Kebonagung, di sebuah perkampungan eksodan Nangroe Aceh Darussalam (NAD), ternyata bantuan belum mereka terima. Di desa tersebut sedikitnya 800 rumah terendam, 55 rumah di antaranya eksodan NAD. Mereka ke daerah tersebut setelah terjadi tsunami. Sebagian persediaan kebutuhan pangan tak lagi dapat dikonsumsi lantaran terkena banjir. Sebenarnya ketika air banjir menggenangi perkampungan Megonten, salah seorang warga eksodan Aceh mendatangi Kantor Kesbanglinmas untuk meminta bantuan beras. Akan tetapi, karena penyaluran bantuan menunggu permintaan dari kecamatan, Kesbanglinmas tidak bisa mengabulkan permintaan mereka. "Semestinya kami sudah membantu beras 300 kg, namun jumlah itu tidak cukup karena taksiran kebutuhan mencapai 2.400 kg untuk 800 keluarga," terang petugas Kesbanglinmas Joko Isdarwanto. Belum Dibantu Banjir yang terjadi minggu kemarin, lanjut dia, melanda 7.404 rumah. Dari jumlah itu, masih banyak daerah yang belum mendapat bantuan. "Kami belum bisa menyalurkan kalau belum ada pengajuan dari masing-masing kecamatan," tuturnya. Sementara itu, Ahmad, warga Desa Gebangarum hanya bisa meratap sedih melihat ikan di tambak miliknya berkurang 80 persen lebih. Tambak yang berisi ikan siap panen itu hilang bersamaan dengan banjir yang meratakan tambak tersebut. Di desa itu sedikitnya 230 hektare tambak tergenang. Kekesalan terhadap kurang adanya respons pemerintah terhadap wilayah yang terkena banjir, hampir merata disampaikan warga yang menjadi korban. Mereka meminta perhatian pemerintah. "Yang paling kami butuhkan adalah makanan dan minuman. Sampai saat ini tidak sedikit pun bantuan dari pemerintah datang. Padahal, kami sudah kehabisan makanan karena terkena banjir. (H1-37) Post Date : 06 Februari 2006 |