|
Jakarta, Kompas - Gubernur Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten meminta pemerintah pusat lebih memerhatikan langkah antisipasi banjir di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur. Ketiga gubernur itu menyoroti 126 situ yang belum direvitalisasi oleh pemerintah pusat untuk mencegah banjir. ”Ada 150 situ di berbagai daerah aliran sungai sebelum masuk Jakarta, tetapi baru 74 situ yang direvitalisasi,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Senin (22/12). Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, tanpa revitalisasi situ, banjir tidak dapat dicegah. Situ merupakan tempat parkir air yang efektif untuk membagi luapan sungai. Situ yang paling mendesak untuk direvitalisasi adalah Situ Cipondoh di perbatasan Tangerang dan Jakarta Barat karena sudah menyempit dan dangkal. Pembangunan Waduk Ciawi, kata Heryawan, juga perlu diprioritaskan untuk mencegah banjir di Jakarta dan menyediakan air baku bagi Bogor. Pihaknya sudah melakukan pendekatan ke Pemerintah Kota Bogor. Sepakati langkah Fauzi dan Heryawan meminta pemerintah pusat duduk bersama dengan pemerintah provinsi guna membicarakan langkah dan dana untuk menanggulangi banjir. Kedua pemerintah harus menyepakati langkah yang harus dilakukan oleh masing-masing dan menepatinya. ”Jawa Barat bersedia melakukan reboisasi di kawasan hulu, tetapi pemerintah pusat harus mengeruk sungai dan merevitalisasi situ. Target langkah dan dana yang harus dialokasikan harus jelas,” kata Heryawan. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan, pemerintah pusat sebenarnya sudah menganggarkan dana untuk antisipasi banjir. Namun, dana yang tersedia sangat minim dan tidak dapat mengatasi masalah. (eca) Post Date : 23 Desember 2008 |