Sebagian Wilayah Kota Terendam

Sumber:Suara Merdeka - 23 April 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SEMARANG- Hujan deras yang terjadi Selasa (21/4) malam hingga Rabu (22/4) dini hari mengakibatkan sebagian wilayah di Kota Semarang kembali terendam banjir.

Meski tak terlampau parah, genangan air mengganggu aktivitas warga. Pantauan Suara Merdeka, kemarin, air menggenangi kawasan langganan banjir seperti Kampung Melayu, Tanahmas, Sawahbesar, dan sejumlah jalan protokol.
Di Kampung Melayu, ketinggian air mencapai 50 cm. Kampung-kampung yang terendam antara lain Petek, Umres, Cerbonan, Geni, Banjar, Yahyo, Latuk, dan Peno.

Menurut Martini (63), warga Kampung Pencikan, air mulai menggenang Selasa malam sekitar pukul 23.30. Pada saat ketinggian maksimal, sejumlah rumah berlantai rendah kemasukan air. Meski demikian tidak ada warga yang mengungsi.

Banjir di kawasan Kampung Melayu, lanjut Martini, terjadi karena saluran pembuangan air ke Kali Baru tidak berfungsi optimal. Akibatnya, genangan sulit surut. Peninggian Jalan Kakap membuat banjir semakin parah. “Untuk mengurangi genangan, harusnya saluran pembuangan ke Kali Baru diperbaiki.”

Tanah Mas

Banjir juga menggenangi sebagian kawasan Tanahmas, antara lain Jalan Taman Hasanudin, Jalan Pondokmas, dan Jalan Deltamas. Ketinggian air maksimal 30 cm, terjadi Rabu dinihari sekitar pukul 02:00. Hingga siang kemarin, genangan di kawasan itu belum surut. Padahal, tujuh buah pompa yang ada telah dioperasionalkan.

Sementara itu, banjir yang terjadi di sejumlah jalan protokol menyebabkan kemacetan arus lalu lintas. Di antaranya di Bunderan Bubakan, Jl MT Haryono, Jl Ronggowarsito, Kawasan Pasar Johar, dan sejumlah jalur utama lainnya. Genangan air yang mencapai sekitar 50 - 70 cm atau selutut orang dewasa mengakibatkan puluhan sepeda motor mogok mesin.

Banjir juga menggenangi belasan rumah di wilayah RT 9, RW 7, Kelurahan Mangkang Wetan. Ketinggain air antara 30-50 cm. Jumiatun (35), warga, mangatakan, banjir terjadi karena saluran air yang ada tidak berfungsi dengan baik. ’’Setiap hujan lebat di daerah kami pasti kebanjiran,’’ terangnya.

Hal senada diungkapkan Amalia (36), warga lainnya. Menurutnya, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 22:00. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Ia berharap pemerintah memperbaiki saluran di wilayahnya.(H6,H3,H40-18)



Post Date : 23 April 2009