Sebagian Warga Tanjungsari Jual Ternak untuk Beli Air

Sumber:Kedaulatan Rakyat - 10 Agustus 2005
Kategori:Air Minum
WONOSARI (KR) - Bencana krisis air di sebagian wilayah Kecamatan Tanjungsari Gunungkidul dan kawasan selatan Kabupaten Gunungkidul mulai terasa. Memasuki Minggu kedua Agustus, sebagian besar telaga andalan mulai kering dan jika pun masih ada sebagian berisi air tetapi sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari warga banyak yang terpaksa menjual ternak untuk membeli air.

Lurah Desa Kemiri Kecamatan Tanjungsari, Kirdi saat menerima bantuan air bersih sebanyak 22 tanki dari enam purnawirawan Polri di wilayahnya menyatakan Senin (8/8), menyatakan, sebagian warga di wilayahnya kini mulai kesulitan air bersih. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka terpaksa membeli dari swasta. Sedangkan mereka yang tidak mampu hanya mengandalkan bantuan air dari pemerintah kabupaten. Harga air bersih di wilayah Kemiri kini bervariatif tergantung dari jarak kirim atau lokasi masing-masing desa. Untuk kawasan pelosok harga satu tanki air bisa mencapai Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu.

Dengan adanya bantuan air dari dermawan termasuk enam purnawirawan Polri masing-masing kel AKBP (Pur) RM Suharsono 10 tanki, Kombes (Pur) Sabiki Sosro Hardjono (5), AKBP (Pur) R Sukirdjo (1), Brigjen (Pur) HR Sudarsono (2), Brigjen (Pur) Drs Mudjito SH (2) dan Kombes (Pur) Noto Soejono sebanyak 2 tanki benar-benar sangat bermanfaat bagi masyarakat yang memerlukan. Bantuan yang diterima ini selanjutnya diserahkan pelaksana bantuan Adib Fatoni BA untuk dibagikan kepada keluarga yang memerlukan.

Ditambahkan Pelaksana Bantuan Air Desa Kemiri, Adib Fatoni BA kepada KR, krisis air bagi masyarakat di wilayahnya memang tidak seluruhnya mengalami. . Beberapa desa lain yang mempunyai telaga cukup luas masih dapat memanfaatkan air telaga. Tetapi di wilayah lain kesulitan air sudah mulai dirasakan sejak akhir Juni lalu. Bahkan sebagian besar warga di wilayah kritis sudah banyak yang terpaksa menjual ternak mereka untuk membeli air bersih.

Untuk mengatasi krisis air di wilayahnya ini Adib Fatoni BA berharap pemerintah kabupaten segera mengambil langkah-langkah konkret. Terlebih lagi kini jaringan perpipaan yang diharapkan mampu menyuplai air bersih sudah terpasang di sejumlah desa. "Kami berharap Bupati yang baru ini segera mengambil langkah sehingga bencana krisis air di wilayah selatan dapat segera diatasi," harapnya. (Bmp/Her)-b.

Post Date : 10 Agustus 2005