KEBUMEN-Sebagian masyarakat Kebumen yang tinggal di wilayah pegunungan, menjelang Lebaran ini justru harus berupaya mendapatkan air bersih. Kemarau telah menyebabkan di wilayah tersebut terjadi krisis air dan kekeringan.
Untuk mendapatkan air bersih, ada yang mengambil langsung dari mata air yang mencapai kiloan meter. Itu pun tanpa bantuan alat transportasi.
Dengan berjalan menyusuri daerah pegunungan, mereka yang membawa ember serta jerigen itu rela antre untuk mendapatkan air bersih. Untuk membawanya, mereka memikul, menjinjing, atau menggotongnya secara bersama-sama.
Seperti tiga desa di Kecamatan Karangsambung, yakni Desa Totogan, Desa Kaligending, dan Desa Karangsambung. Warga di tiga desa yang berdekatan dengan Sungai Luk Ulo itu sepertinya tidak sempat untuk berpikir membeli baju baru untuk Lebaran.
“Mencari air bersih saja susah, mana sempat memikirkan beli baju baru,” kata Rasikem (56), warga Desa Karangsambung, saat mengambil air di sumber air daerah setempat.
Hal yang sama juga dialami Parijo (44), warga Desa Kaligending, yang sejak Juli lalu sudah disibukkan mencari air bersih. Empat anaknya, yang dua di antaranya masih duduk di SMP dan SD, tidak dibelikan baju baru untuk Lebaran kali ini.
Namun dia masih punya harapan dengan anak bungsunya yang bekerja di Jakarta, untuk membelikan oleh-oleh baju baru kepada adik-adiknya tersebut.
Sumaryati (39), warga Desa Totogan, lain lagi. Meskipun harus berhemat dengan air yang didapatnya dari mata air yang jauh, tiga anaknya sudah dibelikan baju baru. “Kemarin saya baru membelikan di Jadi Baru. Kasihan mereka, kalau Lebaran hanya pakai baju lama. Nanti diejek sama teman-temannya,” kata istri Karjo (40) itu. Wilayah Lain Selain tiga desa di Karangsambung tersebut, wilayah lain di Kabupaten Kebumen juga kesulitan air yang sama. Seperti di Desa Kalirejo, Kecamatan Karanggayam, Desa Karangjambu, Kecamatan Sruweng, Desa Pagebangan dan Desa Logandu, Kecamatan Karanggayam.
Menjelang Lebaran, masyarakat sangat membutuhkan air bersih. Apalagi berbagai persiapan menyambut Lebaran tidak lepas dari air bersih. Seperti membuat kue, membuat makanan untuk acara selamatan, serta kebutuhan lain.
“Kebutuhan air bersih menjelang Lebaran ini meningkat. Pemerintah harus secepatnya menangani masalah ini.”
Bupati Kebumen Kiai H M Nashiruddin AM dalam suatu kesempatan mengatakan, terkait kesulitan air bersih masyarakat diminta untuk merespons secara cepat dan memberikan laporan. Masyarakat desa yang krisis air itu melaporkan kepada pihak camat, untuk kemudian diteruskan kepada kabupaten. Dengan adanya laporan tersebut, pihak kabupaten bisa membantu. (K5-66)
Post Date : 15 September 2009
|