|
Palembang, Kompas - Banjir di Kota Palembang, Sumatera Selatan, masih tetap tinggi dan menggenangi ribuan rumah warga di sejumlah kecamatan. Bahkan, sebagian kawasan permukiman penduduk terisolasi dan terkepung genangan air akibat meluapnya air Sungai Musi yang mencapai lebih dari satu meter. Menurut pengamatan Kompas di kawasan Gandus, Selasa (25/1) siang, sejumlah permukiman warga yang terkepung banjir hanya bisa dijangkau dengan menggunakan perahu motor melalui Sungai Musi. Salah satu kelurahan yang terkepung banjir adalah Pulokerto yang berseberangan dengan Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Mura Enim. Air merendam lebih dari semeter. Luapan air sungai tidak hanya merendam pekarangan, tetapi juga masuk ke rumah- rumah panggung warga. Daerah di sepanjang tepian Sungai Musi itu telah berubah menjadi kolam raksasa dan menyatu dengan alur sungai terbesar di Sumatera Selatan tersebut. "Kondisinya sama seperti banjir pada awal tahun 2004 lalu. Kawasan Pulokerto saat ini hanya bisa dijangkau dengan perahu motor dari Sungai Musi," ungkap Kepala Kepolisian Sektor Gandus, Inspektur Satu Surachman, saat bersama Kompas memantau kawasan permukiman yang terisolasi akibat banjir dengan menggunakan perahu motor. Banjir telah menyebabkan warga sulit mendapatkan bahan makanan. Untuk membeli bahan kebutuhan sehari-hari, warga harus menggunakan perahu motor. Padahal, sebagian besar warga hanya memiliki perahu dayung kecil. Banjir juga mengakibatkan sejumlah gedung sekolah kebanjiran sehingga murid-muridnya harus diliburkan. Gedung SD Negeri 200 dan SD Negeri 219 Pulokerto terendam hingga ke dalam ruangan-ruangan kelas. Di sejumlah kawasan lain di Palembang (berpenduduk sekitar 1,4 juta jiwa), banjir juga masih tetap tinggi. Di Kecamatan Kertapati, ribuan rumah warga di enam kelurahan masih tergenang dengan kedalaman hingga lebih dari satu meter. Pasang masih tinggi Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengingatkan warganya bahwa pasang di perairan Sungai Musi diperkirakan masih akan tinggi sampai dengan akhir pekan ini. Oleh karena itu, warga Palembang yang tinggal di daerah bantaran sungai atau daerah-daerah yang berpotensi tergenang diminta untuk waspada. Imbauan tersebut disampaikan Eddy saat meninjau sejumlah lokasi yang tergenang di Kecamatan Gandus, Palembang. "Dalam tiga hari ke depan, pasang diperkirakan masih akan tinggi sehingga masyarakat harus waspada. Saat ini permukaan Sungai Musi sudah mencapai ketinggian 3,8 meter, apalagi kalau nanti turun hujan," ujar Eddy. Air sungai yang membelah Kota Palembang itu mulai pasang menjelang siang hari, dan mencapai puncaknya sekitar pukul 12.00. Selasa kemarin, kondisi pasang tertinggi membuat muka air naik sampai ketinggian 3,8 meter. Akibatnya, sejumlah wilayah kota yang berada di tepi sungai pun kebanjiran. (MUL/ECA/DOT) Post Date : 26 Januari 2005 |