[JAKARTA] Hujan lebat yang melanda kawasan Jabotabek, sejak Senin (6/4) siang hingga malam, mengakibatkan sejumlah wilayah di Ibukota terendam air. Bahkan di sejumlah kawasan, ketinggian air mencapai dua meter. Genangan air juga mengakibatkan kemacetan kendaraan yang luar biasa di sejumlah lokasi Ibukota.
"Jam satu dini hari tadi ketinggian air mencapai dua meter. Banyak rumah terendam, tetapi sejak jam 10.30 tadi, air sudah surut. Kami tinggal bersih-bersihkan lumpur," ujar Umi (35) warga RT 13 RW 1 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur kepada SP Selasa (7/4) pagi.
Dijelaskan, jumlah rumah yang terendam mencapai ratusan rumah. "Tadi malam banyak warga yang mengungsi. Tetapi, sekarang mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing," ujarnya.
Sementara itu, ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan sudah di bawah normal atau setinggi 720 sentimeter. Pada saat hujan lebat, ketinggian melewati batas normal 750 cm.
Banjir di Bekasi
Sementara itu, puluhan rumah di berbagai wilayah di Kota Bekasi seperti di kawasan Jati Asih, Jaka Sampurna, dan perumahan di Taman Harapan Baru, Galaksi, serta Pekayon terendam banjir. Air masuk ke rumah dengan ketinggian sekitar 30 cm setelah hujan lebat mengguyur selama lebih tiga jam. "Hujan memang sangat lebat dan kawasan itu letaknya agak rendah hingga air cepat masuk karena saluran air kurang berperan dalam mengalirkan curah hujan ke Kali Bekasi," kata warga Jati Asih, Yuni.
Hujan juga mengakibatkan sejumlah ruas jalan terendam air selama beberapa jam saat terjadi hujan lebat. Genangan air masih terlihat di sisi kiri jalan masuk ke Kantor Wali Kota Bekasi yang tepat di depan Kantor SPSI yang sedang direhabilitasi.
Hujan lebat yang disertai petir mengakibatkan banyak orang terjebak di perkantoran, termasuk ratusan orang yang menghadiri kegiatan penandatanganan nota kesepahaman "Sistem Informasi Aplikasi Sekolah" antara Dinas Pendidikan Kota Bekasi dan PT Telkom.
Setelah hujan reda, bebarapa ruas jalan negara yang sedang diperbaiki dan diperlebar, seperti Jl Ahmad Yani dan Jl Cut Meuthia tergenang air berwarna kuning pekat di sisi kiri dan kanan jalan, sehingga mengganggu arus kelancaran pengguna jalan.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Bekasi Surya menyatakan, hujan lebat yang terjadi pada Senin (6/4) siang berpotensi menimbulkan banjir dilihat dari tingginya curah hujan. "Kita belum terima laporan tentang rumah terendam. Kemungkinan banjir di daerah yang berada di dataran rendah serta permukiman dengan saluran air kurang lancar," katanya.
Ia menyatakan, siap memberikan bantuan berupa makanan, biskuit, minuman, dan sebagainya bila ada laporan warga yang kebanjiran ke Dinas Sosial. Selama 2009, pihaknya telah memberikan bantuan bagi korban banjir sebanyak 884 keluarga pada delapan kecamatan yang meliputi 18 kelurahan dari 12 kecamatan di kota tersebut.
Ketinggian banjir di Kota Bekasi ada yang mencapai 1,5 meter, namun Pemerintah Kota belum berencana merelokasi warga yang tinggal di kawasan rawan banjir tersebut. [Ant/RBW/Y-4]
Post Date : 07 April 2009
|