|
Palembang, Kompas - Debit air Danau Ranau di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, sejak tiga bulan lalu menyusut hingga empat meter lebih. Akibatnya pasokan air irigasi di Bendungan Sungai Komering di kawasan Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, yang bersumber dari danau itu menurun, dan sebagian sawah kekurangan air. Debit air di Bendungan Komering, Selasa (14/11) surut, karena air dari Danau Ranau yang masuk ke bendungan sedikit. Air itu pun harus dibagi untuk kebutuhan pengairan sawah beririgasi teknis di Belitang, sekaligus untuk dialirkan ke hilir Sungai Komering di permukiman penduduk. Jika semua air dimasukkan dalam jalur irigasi, Sungai Komering bakal kering. Debit air di Danau Ranau menurun drastis sejak tiga bulan terakhir. Menurut penduduk, selama kemarau ini, debit air turun hingga empat meter. Bebatuan di tepian danau yang biasanya terendam air, kini kering dan batas air yang lebih menjorok ke bawah lagi. "Air danau surut selama kemarau. Saat hujan mulai turun, airnya malah keruh dan tidak sebening biasanya," kata Jarwo (26), warga Kota Batu di tepi Danau Ranau. Ruzwan Effendi, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Ogan Komering Ulu Timur, yang dihubungi dari Palembang, Rabu (15/11), mengungkapkan, pasokan air irigasi dari Bendungan Komering tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air 26.000 hektar sawah. Pemerintah menggilir pasokan air irigasi setiap enam hari, yang dibagi dalam tiga kawasan irigasi di Belitang I, Belitang II, dan Belitang III. "Lahan yang dapat irigasi untuk musim tanam selama November ini baru sekitar 30 persen, dari total 26.000 hektar sawah. Selebihnya baru memperoleh air pada Desember sampai awal 2007. Debit air menurun, sedangkan hujan juga belum sering turun untuk menambah debit air," katanya. (iam) Post Date : 16 November 2006 |