BATU – Pemkot Batu, Pemkot Malang dan Pemkab Malang merencanakan kerja sama dalam pengelolahan sampah terpadu. Rencanannya hanya ada satu tempat pembuangan akhir (TPA) di wilayah Malang Raya.
Kabag Humas dan Protokoler, Kota Batu Robiq Yunianto menerangkan surat perjanjian kerja sama pengolahan sampah terpadu bagi tiga daerah di wilayah Malang ini dilakukan Selasa (8/2) ini sekitar pukul 10.00 WIB di ruang Bhina Praja Kota Batu. “Penandatanganan kerja sama ini hanya sebatas embrio dulu untuk pengolahan sampah terpadu pada masa akan datang.
Sebab jumlah penduduk di wilayah Malang Raya ini terus berkembang, sehingga perlu dipikirkan program kerja sama itu,”ujar dia. Menurut Robiq,usulan kerja sama pengelolaan sampah terpadu ini di bawah kendali Pemprov Jatim.Ke depan Pemprov Jatim akan memberikan bimbingan teknis termasuk bantuan mesin bagi TPA terpadu itu. Lantas bagaimana dengan keberadaan TPA Tlekung,TPA Supit Urang yang dimiliki Kota Malang dan beberapa TPA yang dimiliki Kabupaten Malang?
Menurut Robiq, sampai batas waktu yang belum ditentukan, seluruh TPA yang berlokasi di tiga daerah masih difungsikan seperti sediakala. “Kami belum mengetahui di mana lokasi TPA terpadu itu letaknya. Bisa di Kota Batu, di Kota Malang atau masuk wilayah Kabupaten Malang.Karena setelahpenandatanganankerja sama itu masih akan dilakukan pertemuan-pertemuan lagi yang lebih intensif,”ujar dia. Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang,Kota Batu Susetya Herawan menerangkan, kapasitas sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Batu sekitar 140 m3 per hari.
Sebagian besar berupa sampah dari rumah tangga,Pasar Batu dan sampah dari perhotelan. Menurut Susetya, setelah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman,masih akan dilakukan visibilty study.Hasil uji kelayakan itu akan diketahui posisi strategis TPA bagi Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang.
“Dari hasil visibility study akan diketahui juga sampah dari tiga wilayah itu akan diubah menjadi biomassa yaitu untuk briket sampah atau untuk energy panas untuk menggerakan turbin agar menghasilkan listrik,”ujarnya. Pemanfaatan TPA terpadu ini kaitannya nanti dengan rencana kerja sama dengan perusahaan dari Amerika.”Kalau hasil visibility studynya cocok untuk briket. Berarti Pemprov Jatim akan melakukan kerjasama dengan investor Amerika,” tandas Susetya. maman adi saputro
Post Date : 08 Maret 2011
|