Sinabang, Kompas - Sedikitnya 80 keluarga di Dusun Cendana, Desa Ganting, Kecamatan Simeulue Timur, Nanggroe Aceh Darussalam, mengalami krisis air bersih karena tidak ada sumber air bersih di daerah itu. Mereka mengandalkan air hujan untuk keperluan mandi dan makan-minum.
Kondisi tersebut berlangsung sejak 11 tahun lalu ketika warga pindah dari Kampung Air, Simeulue Tengah, ke Dusun Cendana.
”Kalau air hujan habis, kami biasanya meminta tetangga yang masih punya persediaan,” papar Anhari (40) di rumahnya di Dusun Cendana, Sabtu (10/4).
Warga menampung air hujan dengan drum atau kaleng bekas cat melalui pipa yang langsung disambung ke atap rumah. Air hujan tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama dua sampai tiga hari.
Di susun itu, hanya Rais Udin (55) yang mempunyai tandon air berkapasitas 4.000 liter, yang dia beli dengan harga Rp 1,2 juta. Tandon inilah yang sering dijadikan rujukan warga saat mereka kehabisan air bersih. Rais Udin tidak pernah keberatan karena merasa senasib dengan warga lain.
Pada saat air di tandon milik Rais Udin tandas, warga terpaksa mengambil air dari sungai yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari dusun. Kadang mereka membeli air Rp 5.000 per galon (20 liter). Hal itu pun tidak menjamin bahwa air tersebut bersih dan layak minum.
”Kalau sudah lama tidak turun hujan, air sungai berubah menjadi kehijauan karena banyak lumut dan kotoran. Mau dipakai mandi saja enggan, apalagi diminum,” papar Nasru Cun (55), warga.
Langkanya air bersih di Dusun Cendana itu terjadi karena tidak ada sumber air jernih. Warga berkali-kali menggali tanah hingga 15 meter untuk membuat sumur, tetapi yang mereka dapati hanya air berwarna kecoklatan, seperti air teh. Apabila galian tersebut diperdalam, yang ada malah air asin. Itu terjadi karena Dusun Cendana hanya berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai.
Warga berupaya menjernihkan air coklat itu dengan berbagai cara, antara lain dengan menyaringnya dan menambah kaporit. Akan tetapi, hasilnya tetap tidak bisa jernih apabila disaring. Sebenarnya, kaporit bisa menjernihkan air, tetapi warga kesulitan mendapatkan kaporit karena faktor distribusi.
Dusun Cendana terletak di Kabupaten Simeulue yang terpisah lautan dengan Pulau Sumatera.
Barang-barang kebutuhan pokok biasanya didistribusikan dari Medan atau Meulaboh melalui jalur laut dan udara. (MHF)
Post Date : 12 April 2010
|