Sarana MCK di Kalibaru Masih Minim

Sumber:Suara Pembaruan - 06 Juli 2009
Kategori:Sanitasi

Keberadaan sarana mandi cuci kakus (MCK) di setiap rumah masyarakat pesisir sekitar Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara hingga saat ini masih sangat minim. Sudah sejak lama, hampir sebagian besar masyarakatnya biasa menggunakan dan menyewa MCK umum yang dibuat seadanya dan sama sekali tidak memperhatikan faktor lingkungan.

Di sana, MCK seolah-olah masih menjadi sarana yang mewah. Faktor utama yang mengakibatkan hal ini adalah kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, karena hampir seluruh warga yang bermukim di sana hanya mengandalkan hidup bernelayan. Jangan heran, kalau setiap air pasang tiba, bau busuk menyengat langsung menusuk hidung siapa pun yang kebetulan melintas.

"Di sini, sejak dulu keberadaan sarana MCK sangat kurang. Di setiap RT paling hanya terdapat satu buah MCK, atau malah tidak ada sama sekali. MCK itu harus digunakan beramai-ramai," kata Darta, Ketua RT 013 RW 13, Kelurahan Kalibaru Timur, Cilincing, Jakarta Utara, ketika ditemui, Sabtu (4/7).

MCK yang ada di sana pun tidak seperti MCK kebanyakan yang biasa digunakan. Lapisan-lapisan papan dan tripleks, serta penampungan kotoran yang terbuka dapat ditemukan di tempat itu, sehingga mengakibatkan limbah-limbah MCK umum dapat meluap hingga ke Jalan Kalibaru Timur hingga Kosambi di dekatnya.

Darta mengakui, kondisi memprihatinkan itu justru dimanfaatkan oleh segelintir orang yang membuka penyewaan MCK umum yang dibuat seadanya. Tidak jarang limbah buangan MCK umum diberi zat pewarna dan obat yang bisa menghilangkan warna dan bau kotoran.

"Kalau air pasang, limbah kotoran manusia tersebar ke mana-mana karena MCK yang ada di sini tidak memakai saluran tertutup. Beberapa pengelola MCK kadang mengakalinya dengan memberikan zat pewarna dan obat agar tidak terlalu mengganggu masyarakat yang rumahnya terkena limbah," ujarnya.

Menurut Darta, kondisi ini pernah diadukan ke pihak kelurahan setempat, tetapi tidak mendapatkan respons yang positif. Di sisi lain, laporan terbentur dengan kepentingan masyarakat yang butuh sarana MCK umum.

Sekarang, di wilayah itu keadaan ini sedikit diperbaiki dengan telah pendirian sarana MCK umum permanen. Melalui Yayasan Hope, sebanyak delapan pintu MCK baru sudah dapat digunakan masyarakat sekitar RT 013 RW 13, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara.

"Bagi masyarakat RT 013, MCK baru ini sangat bermanfaat. Selama ini mereka kalau mau buang air harus menumpang di penyewaan MCK di RT lain. Sekarang, mereka tidak perlu menyewa atau malah membuang kotoran di laut lagi," ucap Darta.

Kekurangan sarana MCK di Kelurahan Kalibaru memang sangat memprihatinkan. Wilayah yang masih masuk dalam jangkauan Ibukota Jakarta itu justru masih sangat tertinggal dalam hal dasar pemenuhan kebutuhan sarana MCK.

Menurut Marsidi, Koordinator Cilincing Center Yayasan Hope, saat ini sangat dibutuhkan sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan sarana MCK yang sehat bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar Kalibaru. Ketidakmampuan masyarakat membuat sarana MCK di masing-masing rumah membuat mereka terpaksa hidup tidak nyaman di lingkungannya.

"Saat ini, dibutuhkan sosialisasi bagi masyarakat akan pentingnya penggunaan MCK yang sehat. Selain faktor estetika, berbagai macam penyakit yang disebabkan kotoran manusia yang tidak diproses dengan baik setiap saat dapat mengancam jiwa mereka kalau masalah ini dibiarkan," kata Marsidi.

Ditambahkannya, peran serta pemerintah juga sangat dibutuhkan untuk segera memecahkan persoalan ini. Selama ini, fasilitas hidup yang dapat dinikmati masyarakat di sana sangat minim sehingga mereka merasa berada di wilayah terpencil. [Yeremia Sukoyo]



Post Date : 06 Juli 2009