Sanitasi Permukiman Padat Digarap

Sumber:Koran Sindo - 06 Juli 2009
Kategori:Sanitasi

MALANG (SI) – Pemkot Malang berencana memperbaiki sanitasi di lingkungan pada penduduk. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas kesehatan warga dan lingkungan tersebut.

Menurut Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Malang Jarot Edi Sulistiono,buruknya sanitasi terutama terjadi pada saluran dan muara pembuangan limbah rumah tangga.Hal ini memperburuk kualitas kehidupan di dalamnya. Faktanya, selama inii itulah yang terjadi di Kota Malang.

Banyak permukiman pada penduduk yang sanitasinya buruk, termasuk kawasan permukiman di daerah aliran sungai. Lemahnya tingkat kesadaran masyarakat membuat mereka dengan seenaknya membuang langsung limbah rumah tangga ke sungai, tanpa pengolahan terlebih dulu. “Makanya kami mencoba untuk segera menyikapi kondisi ini dengan membuat dan menatas sanitasi di permukiman padat dan kumuh.

Realisasinya bisa dilaksanakan mulai tahun ini juga,”tegasnya. Rencananya padatahun 2009ini akan diawali dengan kegiatan pembuatan percontohan. Pemkot Malang telah membidik kawasan perumahan padat penduduk seperti Sawojajar dan Blimbing, juga permukiman di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

Menurut Jarot,program ini rencananya akan dikaitkan dengan program pemberdayaan masyarakat.Dengan begitu, anggarannya dapatdiambilkandari sebagian dana hibah sebesar Rp500 juta untuk setiap kelurahan. Proyek percontohan ini rencananya juga akan dibantu pihak ketiga. Namun pada saat realisasi program tahun 2010, baru digunakan dana dari APBD Kota Malang.

“Tentunya kami akan mengajak masyarakat berdialog terlebih dahulu, apakah pembuatan sanitasi komunal ini sudah menjadi kebutuhan pokok, baru kemudian kita rumuskan dalam program kerja di tahun 2010,”katanya. Pengelolaan limbah domestik ini merupakan kebutuhan mendesak bagi Kota Malang.

Berdasarkan hasil survei Environmental Health Risk Assessment (Ehra) pada Februari- April 2009 lalu, tercatat ada sekitar 15,2% dari 2.280 rumah tangga masih membuang limbah rumah tangganya ke sungai. Menurut konsultan Ehra Risang Rimbatmaja,data hasil survei ini memang belum final karena akan dilakukan silang pendapat dengan warga.

Namun setidaknya data ini menggambarkan kondisi sanitasi sebenarnya di Kota Malang. Pembuangan limbah rumah tangga yang dilakukan langsung ke sungai yang tertinggi terjadi di wilayah Kelurahan Klojen, yakni tercatat sekitar 58,8%.Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru tercatat 50%.

Sementara wilayah yang rumah tangganya sudah banyak menggunakan septitank adalah Kecamatan Blimbing,yakni di Kelurahan Arjosari sebanyak 95,8% dan Kelurahan Puwodadi sebanyak 93,8%. “Melihat kondisi ini tentunya Kota Malang harus segera memiliki terobosan khusus, seperti penggunaan teknologi tertentu agar problem pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga dapat segera ditekan,”ujarnya.

Kabid Tata Kota Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Malang Erik S. Santoso menyatakan, Kota Malang memang belum menerapkan teknologi penanggulangan limbah rumah tangga akibat padatnya perumahan warga di tengah kota.“Sudah ada rencana yang mengarah pada penggunaan sistem pengolahan limbah dengan cara pemanfaatan septitank komunal.

Sistem ini dipilih karena dapat digunakan untuk menyiasati minimnya anggaran dan ketersediaan lahan,”katanya. Sayangnya rencana penggunaan septitank komunal untuk pengolahan limbah rumah tangga,sekaligus dimanfaatkan untuk sumber energi baru yang murah dan dapat diperbaharui ini masih belum jelas terget waktu realisasinya.

Erik menyatakan,selama ini untuk menekan terjadinya pencemaran lingkungan utamanya air tanah dan sungai, upaya yang dilakukan Pemkot Malang lebih mengandalkan pada kegiatan sosialisasi pola hidup sehat untuk masyarakat.

Program sosialisasi tersebut difokuskan kepada para ibu rumah tangga, dengan harapan program yang dilaksanakan dapat lebih tepat pada sasaran, mengingat para ibu rumah tangga dinilai lebih mengetahui permasalahan yang terjadi di dalam rumah tangga. (yuswantoro)



Post Date : 06 Juli 2009