|
MAKASSAR – Dengan mengatur sanitasi atau membudayakan hidup bersih dari buang air besar sembarangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi satu daerah di atas 10% pertahun. Bahkan akan menghindarkan masyarakat dari penyebaran penyakit menular. “Sudah banyak yang melakukan penelitian akan dampak buruk bagi perekonomian satu daerah jika akses sanitasinya buruk,” ujar Regional Coordinator Watsan Govermance Advisor, Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) Sulsel Budi Raharjo kepada SINDO,kemarin. Pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan kebersihan. “Masyarakat akan aktif bekerja jika lingkungannya bersih dan sehat. Joroknya lingkungan apalagi dengan banyak masyarakat buang air besar sembarangan memicu penyakit menular, sehingga mengurangi daya kerja dan daya saing,”ujarnya. Sulsel dengan penduduk 8,7 juta orang,menurut Budi, masih banyak yang belum memiliki kesadaran akan kebersihan terutama pengelolaan tinja. Daerah yang masuk dalam daftar adalah Jeneponto,Takalar, Maros, Parepare dan bahkan Makassar di wilayah pinggiran masih banyak yang buang tinja sembarangan. Menurut Budi Raharjo,perekonomian Sulsel bisa lebih tinggi dari 8,24% di 2011 lalu jika kesadaran masyarakat akan kebersihan ditingkatkan. Sektor pariwisata yang memiliki andil besar bagi pemasukan PAD merupakan sektor yang bersentuhan langsung dengan kebersihan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel per April tahun ini, pariwisata Sulsel dilihat dari kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik memperlihatkan penurunan. Ada banyak faktor yang mendorong turunnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulsel. Ketua Association of the IndonesianTour andTravel Agencies (Asita) Sulsel Didi L Manaba walau menilai penurunan wisatawan mancanegara ke Sulsel karena faktor belum memasuki peak season atau long weekend. rahmat hardiansya Post Date : 11 Juni 2012 |