Sanitasi Dinilai Tak Memadai

Sumber:Koran Sindo - 26 Mei 2009
Kategori:Sanitasi

MAKASSAR(SI) – Sanitasi di kawasan pemukiman kumuh yang berada di Kota Makassar dinilai masih belum memadai.Hal tersebut berdasarkan penilaian yang dilakukan sejak awal Januari 2009.

Penilaian tersebut berkaitan dengan hasil survei yang dilakukan Care Indonesia bersama sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di tiga kecamatan dan 15 kelurahan daerah kumuh di Kota Makassar. Tiga kecamatan itu, yakni Keca- matan Tallo, Makassar, dan Ujung Tanah.

Survei ini dilakukan sejak Januari hingga April 2009 lalu, dengan pengambilan sampel dilakukan cluster random sampling sebanyak 2.000 responden dari sekitar 8.000 keluarga sasaran. Dalam survei tersebut menyatakan, 6% warga pemukiman kumuh buang air besar di sembarang tempat dan 4% dinyatakan warga menumpang ke tetangga.

Selebihnya disebutkan, 78% rumah tangga yang telah memiliki jamban keluarga dan 12% yang memanfaatkan jamban umum. Salah satu perwakilan Care Indonesia, Agus Sudarto, menjelaskan bahwa hasil survei itu menyatakan sekilas permasalahan sanitasi di tiga kecamatan tersebut.

Bila ditinjau lebih jauh, ternyata sekitar 16% jamban masyarakat setempat memakai septik tank yang kedap air. “Hal tersebut menimbulkan permasalahan, berupa pengotoran tanah dan sumber air masih saja tetap terjadi walaupun menggunakan jamban. Pada musim penghujan, masyarakat sebagian besar buang air besar di sembarang tempat.

Yang lebih memprihatinkan lagi, masih ada sekitar 9% keluarga yang menyalurkan kotorannya dari jamban ke kanal dan got,” paparnya dalam acara pertemuan yang digelar di Hotel Singgasana kemarin. Terkait survei tersebut, Agus Sudarto menyarankan, target yang ingin dicapai adalah pembangunan 20 sistem pembuangan tinja umum yang saniter.

Sistem yang dimaksud dapat berupa jamban umum yang menggunakan septik tank kedap air yang tiap kamarnya melayani 30 hingga 50 orang atau sistem septik tank umum yang melayani 20 keluarga. Persoalan sampah juga dianggap sebagai persoalan yang cukup pelik. Pemerintah dinilai belum memadai dalam sisi pelayanan pengumpulan dan pembuangan sampah.

Di sisi lain, masyarakat masih memiliki kebiasaan buang sampah sembarangan. Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar Supomo Guntur menegaskan,pemukiman kumuh tetap menjadi prioritas Pemkot Makassar dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan mengajak masyarakat menjaga lingkungan.

“Menyangkut pemukiman diharapkan dapat menjadi kajian dalam penataan pemukiman kumuh di Makassar. Nanti, ada kelompok yang mengkaji pemukiman kumuh,yakni Bappeda Makassar. Apalagi, Makassar sudah dua kali mendapat penghargaan penataan pemukiman kumuh,” tuturnya. (mulyadi abdillah)  



Post Date : 26 Mei 2009