|
“Sang Pawang Air”, film dokumenter dari Purbalingga, Jawa Tengah ini menampilkan satu solusi menarik akan permasalahan air di masyarakat. Inisiatif masyarakat dalam mengatasi persoalannya secara kolektif merupakan gambaran menarik di dalam film berdurasi 18 menit ini. Secara teknis, demikian menurut penilaian dewan juri, film besutan sutradara Bowo Leksono ini pun tampil dengan baik yang kemudian mengantarkan sebagai pemenang kedua pada Kompetisi Film Dokumenter 2008 bertema “Manusia dan Air” yang diselenggarakan FORKAMI. Awalnya, di Desa Baseh, kerap terjadi perebutan air bersih diantara warga. Adanya bak penampung dan saluran air pun tak luput dari perusakan warga. Hal ini yang melatar belakangi Mujamil menciptakan alat pembagi air agar terjadi keadilan diantara warga dalam mengonsumsi air bersih. Penciptaan alat yang sempat ditentang Pemkab setempat ini berdasarkan teknik bejana berhubungan. Menjadi tidak penting legalitas pemerintah karena saat itu yang sangat mendesak adalah kebutuhan warga akan air bersih yang tidak bisa ditunda lagi. Setelah berdirinya alat pembagi air ini, tidak hanya persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih yang teratasi namun juga pembagian yang adil dan merata. Pantas Mujamil dijuluki ‘Sang Pawang Air’. Sementara DVD film dokumenter ini tersedia di Perpustakaan Pokja AMPL. Post Date : 30 April 2008 |