Sampang Kebanjiran

Sumber:Kompas - 12 Desember 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Sampang, Kompas - Empat desa dan tiga kelurahan di Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dilanda banjir, Kamis (11/12). Banjir juga menggenangi dua desa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dan dua desa di Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat.

Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sampang Suwarno, penyebab banjir adalah meluapnya Sungai Kamuning, akibat hujan deras di Kecamatan Kedungdung dan Kecamatan Robatal sejak Rabu malam.

”Karena dua kecamatan berada di tempat yang lebih tinggi, tiap tahun kota Sampang kebanjiran,” katanya. Sejauh ini pihaknya belum mendata jumlah rumah warga yang terendam. Banjir merendam Madrasah Tsanawiyah Negeri Sampang di Desa Tanggumong sehingga aktivitas belajar-mengajar terhenti.

Sejauh ini, tinggi air di Desa Pangilen, Desa Pasean, Desa Tanggumong, Desa Bunumateh, Kelurahan Rong Tengah, Kelurahan Gunung Sekar, dan Kelurahan Galpenang berkisar 50 sentimeter hingga satu meter.

Dinas sosial mendirikan tiga posko yang telah memberikan bantuan 1.000 nasi bungkus.

Banjir memutuskan lalu lintas menuju enam kecamatan di bagian utara Sampang, yaitu Kecamatan Omben, Karangpenang, Kedungdung, Robatal, Ketapang, dan Sukobanah, sehingga harus memutar untuk sampai ke sana.

Di Kabupaten Pinrang, Sulsel, Kamis, Desa Salipolo dan Cilelang, terendam akibat tanggul penahan air Sungai Saddang jebol. Tinggi air mencapai satu meter. ”Sepekan terakhir hujan turun deras di hulu Sungai Saddang,” kata Alfiansyah Anwar, penduduk setempat.

Sementara itu, banjir yang menggenangi Desa Peniti Dalam II dan Peniti Besar, Kecamatan Segedong, Kabupaten Pontianak, Kalbar, dipicu oleh kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Segedong. Sekitar 600 hektar sawah terendam air 70 sentimeter.

Menurut Camat Segedong Herman, selain faktor pembalakan liar dan penambangan emas tanpa izin di hutan hulu Sungai Segedong, kerusakan DAS juga disebabkan oleh pembukaan perkebunan kelapa sawit setahun terakhir. Akibatnya, fungsi hutan sebagai resapan air berkurang.

Banjir yang beberapa waktu lalu melanda sejumlah kabupaten/kota di wilayah pantai barat-selatan, pantai timur dan wilayah tengah Nanggroe Aceh Darussalam juga terjadi akibat kerusakan wilayah hulu berbagai DAS di NAD. Hal itu dikatakan Manajer Riset dan Informasi Walhi M Nur berdasarkan olahan data dari BMKG, Departemen PU, serta Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.

Tagih bantuan

Korban banjir di Solo, Jawa Tengah, yang menamakan diri Solidaritas Korban Banjir Bantaran (SkoBB) berunjuk rasa di halaman Balaikota Solo, Kamis. Mereka menuntut pembagian bantuan perbaikan rumah bagi korban banjir.

Menurut Koordinator SkoBB, Agus Sumaryawan, Pemerintah Kota Solo telah menerima dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 5 miliar untuk korban banjir. Menurut mereka, korban banjir di Kabupaten Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, dan Purwodadi telah mendapat bantuan rehabilitasi rumah, tetapi penduduk Solo yang kebanjiran belum mendapat bantuan.

Para pengunjuk rasa menuntut bertemu dengan Wali Kota Solo Joko Widodo dan Wakil Wali Kota Solo FX Rudy Hadiatmo. Namun, kedua pejabat itu sedang tidak di tempat.

Warga menolak berdialog dengan sejumlah pejabat di Pemkot Solo yang menemui mereka.(RIZ/NAR/WHY/MHD/EKI)



Post Date : 12 Desember 2008