Sampah yang Menyebar Hingga Mancanegara

Sumber:Koran Tempo - 21 Juli 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Lembaran bahan bermotif batik Pantura itu tertumpuk rapi. Selain telah dibuat menjadi gaun, beberapa di antaranya sudah berubah dalam bentuk barang, seperti tas, sandal, dan bantal sofa yang sedap dipandang. Sementara itu, pemilik sekaligus pencipta produk, Haris Riadi, masih sibuk mengepak hasil kerajinannya, ada sandal, tas, dan dompet yang dibalut motif batik sedang dikemas dari tangannya. "Nanti malam akan dikirim ke Jakarta," kata Haris saat ditemui di kediamannya di Perumahan Limas Indah, Kota Pekalongan, kemarin.

Orang pasti tak menyangka bahan batik yang begitu cantik tersebut berasal dari sampah, kertas, dan sak semen. Apalagi kain tersebut tak lagi kaku. Bahkan mulus dan licin.

Awalnya, Haris terinspirasi oleh maraknya pembuangan sampah kertas, terlebih kertas semen yang sering disia-siakan. Muncullah gagasan untuk mengangkat limbah menjadi barang yang bernilai ekonomis. Kertas semen menjadi pilihannya, sebagai media untuk menorehkan coretan motif batik.

Setahun lalu ia mulai membatik di kertas semen, yang kemudian diolah menjadi seperti kain. "Saya membuktikan kertas semen tidak hancur kalau dilorot ataupun direndam air," katanya.

Sebagai perajin batik yang mencintai motif lokal, Haris selalu menuangkan motif batiknya dengan motif yang khas Panturaan, yang dominan dengan bentuk flora dan fauna.

Dalam pewarnaan, Haris juga senantiasa menggunakan pewarna alami seperti kayu, daun Jati, biji Mahoni dan Temu Lawak untuk bahan pewarna.

Awalnya, tidak mudah bagi Haris memperkenalkan produk uniknya tersebut. "Tingkat apresiasi masyarakat masih lemah," kata Haris menjelaskan.

Ia pun rajin mengikuti pameran. Pelanggan pun mulai terjaring dan tersebar di berbagai kota. Belakangan, kerja kerasnya mulai terlihat hasilnya.

Beberapa butik di Bali, Jakarta, bahkan Singapura, Prancis, dan Belanda mulai memesan produknya. "Juga sering dipesan artis," ucap Haris sambil menambahkan bahwa salah satu pembelinya adalah Angelina Sondakh, selebritas yang juga politikus di Senayan. Akhir bulan ini, ia pun terbang ke Bangkok mengikuti Seal of Excellence Unesco Award. EDI FAISOL



Post Date : 21 Juli 2008