Sampah Tutupi Jalan Provinsi

Sumber:Koran Sindo - 03 Februari 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
PAGARALAM – Ratusan warga di empat dusun dan tiga talang yang terletak di Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, mengeluh lantaran jalan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Padang Karet yang biasa mereka lewati tertutup gunungan sampah. 
 
Akibatnya,warga tidak dapat melintas sehingga terpaksa meniti tanah kuburan yang tidak jauh dari lokasi TPA.Kondisi ini sudah terjadi hampir satu bulan belakangan ini warga enam desa di Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat terpaksa harus membuat jalan pintas untuk menuju ke permukiman mereka.Adapun ratusan warga yang terganggu karena gunungan sampah di tengah jalan tersebut yakni warga Dusun Talang Baru,Talang Lintang,Talang Tangsi,Talang Pagar Agung,Talang Bajau, Talang Mekenang,Talang Binjai,Talang Betung. 
 
Lantaran kondisi ini sudah lama,warga akan mengadukan nasib mereka ke DPRD Kota Pagaralam. Lian,29,warga Talang Baru, mengatakan, gunungan sampah seharusnya dibuang ke tengah areal TPA. Akan tetapi, oleh petugas kebersihan diletakkan di tengah jalan sehingga membuatnya menggunung. 
 
Akibatnya, gunungan sampah tersebut membuat ratusan warga di empat talang yang sudah berstatus dusun dan talang lainnya tidak dapat melintas. “Jelas gunungan sampah tersebut membuat warga enam desa tersebut resah.Untuk itu, kami meminta pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam segera membersihkan sampah yang menumpuk diakses jalan mereka tersebut. sebab,akses jalan baru yang dibuat warga enam desa saat ini merupakan jalan yang harus menginjak beberapa kuburan di kawasan tersebut,”kata dia. 
 
Menurut dia, selain terdapat gunungan sampah, bau tidak sedap dari tumpukan sampah tersebut juga sangat mengganggu pernafasan ketika melintas di lokasi TPA.Belum lagi jika hujan turun sehingga membuat lokasi tersebut becek. Akibatnya, anak-anak yang akan berangkat sekolah kerap sekali terganggu akibat kondisi tersebut. 
 
“Memang ada alat berat yang menarik sampah tersebut. Namun, alangkah baiknya ketika dibuang langsung di dalam TPA, bukan di badan jalan. Akibatnya, jalan kami untuk pulang terganggu.Apalagi, jalan ini merupakan akses satu-satunya yang terdekat,” tegas dia. Saat ini tumpukan sampah sudah menutup jalan sekitar 100 meter. 
 
Kondisi ini membuat jalan tersebut sudah tidak dapat lagi dilewati kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Tumpukan sampah tersebut sudah mencapai satu meter. Akibatnya akses jalan warga tertutup total.“Kondisi ini sudah pernah kami informasikan warga kepada pihak Pemkot Pagaralam. Bahkan,warga sudah pernah membersihkan sampah tersebut secara gotong royang agar jalan mereka kembali dibuka.Namun tumpukan sampah kembali ada dan saat ini telah menutup jalan,” jelasnya. 
 
Senada dikatakan Amsin, 45, pihaknya sudah memberitahukan hal tersebut ke pihak Kecamatan Pajar Bulan. Bahkan, pihaknya telah memberikan surat kepada Pemkot Pagaralam, namun bukannya sampah yang ada dibersihkan malah sampah semakin banyak ditumpuk di tengah jalan. 
 
“Kami sudah cukup sabar dengan kondisi ini, bahkan sebelum jalan ini ditutup sampah seperti ini kami sudah pernah melakukan gotong royong untuk membersihkan sampah dan menambal jalan yang rusak.Namun pihak pengelola TPA ini tetap saja menumpuk sampah di tengah jalan sampai jalan ini tidak lagi bisa kami lewati,” bebernya. 
 
Ditambahkannya, dengan adanya sampah yang menggunung tersebut jalan menjadi tertutup, hal ini membuat warga terpaksa harus membuat jalan baru untuk bisa menuju ke permukiman mereka. Namun karena akses jalan tersebut darurat maka warga terpaksa harus melewati tanah kuburan. 
 
“Belum lama ini warga secara swadaya membeli batu untuk melakukan pengerasan jalan yang saat ini ditutup sampah. Namun setelah diperbaiki jalan tersebut kembali ditutup sampah. Untuk itulah, warga geram dan akan melakukan aksi demo ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pagaralam dan Kantor Wali Kota,”ancamnya. Hari ini rencananya ada sekitar ratusan warga yang akan mendatangi Kantor Wali Kota dan DPRD Kota Pagaralam.
 
Ratusan warga tersebut mewakili semua kepala keluarga (KK) enam desa yang ada di kawasan tersebut. Memang selama ini warga sudah resah dengan adanya TPA di sekitar desa mereka. Selain menimbulkan bau busuk, aktivitas pembakaran sampah juga mencemari udara di sekitar TPA. 
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan Kota Pagaralam Saiful Amri saat dihubungi tidak memberikan jawaban. Namun, petugas kebersihan tengah berusaha menyingkirkan gunungan sampah dari tengah jalan. Akan tetapi, kondisi tersebut masih saja mengganggu karena limbah sampah sudah menempel diaspal sehingga membuat jalan licin. yayan darwansah


Post Date : 03 Februari 2012