KESADARAN masyarakat terhadap kebersihan sungai yang masih relatif rendah, menyebabkan sejumlah sungai di Kota Bekasi mengalami pendangkalan. Selain karena banyaknya sampah yang dibuang ke sungai, pendangkalan sungai di Kota Bekasi juga dipicu oleh banyaknya tanaman eceng gondok, gulma, serta rumput liar.
Hal itu terbukti, saat ratusan orang dari sejumlah elemen masyarakat seperti LSM, mahasiswa, dan aparat TNI/Polri melakukan bersih-bersih Kali Bekasi, Kamis (10/6). Mereka berhasil mengangkut setidaknya satu truk sampah dari kali tersebut.
Upaya itu dilakukan di sepanjang kurang lebih sepuluh kilometer Kali Bekasi, mulai dari jembatan Bojong Menteng hingga Bendung Kali Bekasi. Sejumlah sampah yang berhasil diangkut, sebagian besar merupakan sampah rumah tangga, baik organik maupun plastik. Selain itu, sejumlah barang-barang rumah tangga juga terlihat menghiasi sungai, yang membelah Kota Bekasi itu.
Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi, Dudy setiabudhi yang dihubungi, membenarkan jika pendangkalan Kali Bekasi masih memprihatinkan.
"Sangat disayangkan, karena sebagian besar kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai masih dilakukan. Untuk itu, pembersihan sungai sebenarnya perlu dilakukan secara berkala, mengingat kesadaran masyarakat masih rendah," katanya.
Dudy mengakui, perlu adanya sosialisasi yang terus-menerus kepada masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar sungai agar tidak membuang sampah ke sungai.
Secara terpisah, Kepala Bidang Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Yurizal pernah mengatakan, jika diperlukan pengerukan secara berkelanjutan agar kapasitas sungai kembali normal, sehingga mampu menampung air saat musim hujan.
Dia membenarkan jika pendangkalan sungai, diakibatkan oleh dua faktor, yakni faktor alam dan ketidakdisiplinan warga yang membuang sampah ke sungai. Namun, menurut Yurizal, anggaran pada APBD kemungkinan belum mampu mengakomodasi penggunaan alat berat, untuk pengerukan sungai di Kota Bekasi. (Kismi Dwi Astuti/"PR")
Post Date : 11 Juni 2010
|