|
SURABAYA – Pencemaran air kembali terjadi di Kota Pahlawan. Saat ini Kali Lamong yang berada diwilayah Surabaya Barat tercemar akibat lindi atau limbah sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Bahkan, pencemaran juga menyebar ke tambak garam di kawasan Romokalisari, Benowo dan Pakal. Dugaan itu muncul setelah warga melihat air Kali Lamong sejak dua hari terakhir berwarna kecoklatan. Perubahan warna pada air di Kali Lamong itu karena air lindi sampah di TPA Benowo bocor. Lindi yang bocor kemudian mengalir menuju Kali Lamong. Para petani tambak mengaku heran karena akhir-akhir ini hujan sudah jarang turun, tapi warna air Kali Lamong menjadi keruh kecoklatan.Padahal sebelumnya warga air tersebut berwarna kehijau-hijauan. Tokoh masyarakat Benowo, Syafudin Zuhri menuturkan, banyak laporan dari petani tambak di sekitar Surabaya Sport Centre (SSC) yang mengetahui kalau air Kali Lomong kini berwarna kecoklatan. Air kali yang tenang tersebut tidak mengalir deras, sehingga warna kecoklatannya terlihat jelas. “Setelah ada laporan itu,kami langsung cek ke lapangan.Warna air memang mengalami perubahan. Setelah dicari tahu ternyata ada limbah air sampah di TPA Benowo yang bocor ke sungai kecil di sekitar TPA,” ujar Syaifudin kemarin. Kalau musim hujan, katanya, air lindi itu memang keluar. Tapi, sekarang ini tidak ada hujan turun,namun air kali di sekitar SSC dan kali Lamong berubah menjadi kecoklatan. Kalau hujan turun, bau lindi sampah dari TPA Benowo mengganggu warga Benowo, bahkan sampai ke Kelurahan Ngipik di wilayah Kabupaten Gresik.“ Bau lindi sampah juga menyengat hidung dan sangat mengganggu sekali karena udara tidak nyaman,”katanya. Pihaknya berharap pemkot bisa bertanggungjawab soal ini. Dia meminta pemerintah memikirkan soal sampah tersebut, mengingat air lindi, polusi udara dari sampah itu sudah bertahun- tahun mengganggu kenyamanan warga. ”Ini baru lindi, belum termasuk polusi sampahnya. Mestinya TPA tidak berada di sana lagi, ini sangat menggangu sekali,”ujarnya. Kasus seperti ini, lanjutnya, sebetulnya sudah berulang terjadi, karena sejak 2007-2009 pernah terjadi hal serupa. Bahkan, air di dalam sumur warga yang tinggal di sekitar TPA Benowo dinyatakan beracun, sehingga sangat berbahaya bila dikonsumsi. Ia menjelaskan, pencemaran logam berat di sumur- sumur warga di sekitar TPA Benowo itu akibat kandungan lindi sampah TPA Benowo. Bahkan, bisa jadi akibat dari dalam sampah yang berguguran saat dalam pengangkutan. Lindi yang bentuknya hitam itu kemudian meresap ke dalam tanah atau masuk ke aliran sungai di sekitar TPA. “Hal inilah yang menimbulkan adanya kandungan logam berat di dalam air,”katanya. Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Bambang DH menuturkan, pihaknya kaget ketika ada limbah dari TPA Benowo yang mengalir ke Kali Lamong. Ia sendiri memang belum memperoleh kabar dari warga setempat yang melihat langsung perubahan air di Kali Lamong. “ Tapi saya gregetan juga, proyek TPA Benowo tak selesaiselesai. Anggarannya sudah ada, lelang juga sudah dimulai, tapi tak beres juga,”katanya. Pemerhati lingkungan Wawan Some juga kaget atas bocornya air lindi ke Kali Lamong. Pasalnya, di dalam TPA Benowo sudah ada instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Bahkan, IPAL di TPA Benowo terus dikontrol oleh pemkot. ”Kalau sekarang ini ternyata ada lindi bocor ke Kali Lamong, hal itu sangat-sangat patut disesalkan,”ujar Wawan. Menurutnya, bocornya lindi sampah Benowo ke lingkungan sekitarnya akan berdampak buruk bagi lingkungan di sana. aan haryono Post Date : 27 Juni 2012 |