Sampah Teronggok di Sungai

Sumber:Kompas - 03 Desember 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Palembang, Kompas - Sejumlah sungai di Palembang dipenuhi sampah. Onggokan sampah di sungai itu menyumbat aliran air dan menimbulkan bau tidak sedap. Penanganan sampah di sungai yang masih minim dapat berakibat tersumbatnya aliran air sehingga menimbulkan banjir pada musim hujan ini.

Menurut pemantauan Kompas, Jumat (2/12), sampah misalnya teronggok di Sungai Rendang di Kelurahan 16 Ilir dan Kelurahan 13 Ilir. Onggokan sampah itu menimbulkan bau busuk serta mendatangkan kerumunan lalat di sekitar sungai.

Sejumlah warga mengeluhkan sampah yang hampir tidak pernah diangkut petugas kebersihan. Pembersihan hanya dilakukan warga dengan mendorong sampah hingga ke muara sungai yang merupakan pertemuan Sungai Rendang dan Sungai Musi. Tetapi, penanganan sampah yang tidak optimal ini mengakibatkan masalah sampah sulit diatasi. Pembersihan sampah dengan mendorong sampah ke Sungai Musi hanya bertahan sebentar. Dalam beberapa hari sampah kembali menumpuk di sini, tutur Aris, warga RW 01, Kelurahan 13 Ilir.

Di RT 42, RW 11, Kelurahan 5 Ulu, onggokan sampah juga terlihat di rawa tepian sungai. Menurut warga, onggokan sampah di daerah cekungan itu sulit diangkut. Kalau musim kemarau, sampah masih bisa dibakar. Kalau musim hujan, rawa digenangi air sungai sehingga sampah membusuk dan mendatangkan lalat, keluh Nonci, pedagang.

Sampah juga mengapung di sungai di bawah rumah warga dan sulit keluar karena terhalang tiang penyangga rumah. Sementara itu, air sungai di dekat rumah dipakai untuk keperluan mandi, cuci, buang air, masak, dan minum. Kondisi itu menyebabkan sejumlah anak kecil menderita diare serta penyakit kulit, seperti gatal-gatal dan korengan.

Sebagian warga telah berupaya menghilangkan sampah, seperti yang dilakukan warga di RW 01, Kelurahan 16 Ilir. Jumat siang beberapa aparat RW 01 mendorong sampah dari Sungai Rendang ke Sungai Musi. Ketua RW 01, Muhammad Ali Pali, mengatakan, pihaknya akan memasang palang bambu di muara Sungai Rendang supaya sampah dari Sungai Musi tidak kembali masuk.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pemakaman Kota Palembang, Zulpikri Simin, mengatakan, volume sampah yang terangkut di Palembang saat ini mencapai 2.000 meter kubik per hari. Sekitar 20 persen atau 400 meter kubik sampah di antaranya tidak terangkut karena teronggok di permukiman di daerah rawa.

Truk dan kontainer kami belum bisa menjangkau sampah di rawa-rawa. Kami berharap masyarakat bersedia meletakkan sampah di truk atau kontainer sampah untuk memudahkan pengangkutan, katanya.

(lkt)

Post Date : 03 Desember 2005