Sampah Tangsel Baru Bersih pada 2013

Sumber:Kompas - 06 Januari 2011
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Jakarta, kompas - Masalah sampah di Kota Tangerang Selatan masih belum teratasi. Pemerintah kota setempat berjanji baru pada 2013 sampah ditargetkan tidak lagi berserakan di kawasan ini. Berarti hingga dua tahun ke depan warga harus siap hidup bersama sampah.

Rabu (5/1), tumpukan sampah menebar bau busuk di samping Pasar Ciputat, tepatnya di Jalan Aria Putra. Sampah yang sebagian besar berupa limbah pasar itu menumpuk hingga setinggi tiga meter dengan panjang 10 meter dan lebar tiga meter sehingga hampir menutup separuh Jalan Aria Putra.

Nurhayati (55), penjahit di Pasar Ciputat mengatakan, sampah tak pernah habis karena hanya ada dua truk setiap hari yang datang mengambil.

Menurut Nurhayati, pemandangan kumuh dengan tumpukan sampah di samping Pasar Ciputat telah berlangsung selama bertahun-tahun. Upaya pemerintah membersihkan sampah di pasar ini masih minim. Setiap hari Nurhayati terpaksa mengenakan masker penutup hidung. Pelanggan pun enggan mampir di kios.

Di Pasar Cimanggis, Ciputat, sampah sudah dikumpulkan dalam kotak-kotak. Sejak pukul 09.00 hingga pukul 15.00 hanya terlihat satu truk yang mengambil satu kotak sampah, sementara kotak-kotak sampah lainnya belum juga terangkut.

Di sepanjang Jalan Dewi Sartika, kantong-kantong sampah tampak berjajar di trotoar dan pembatas jalan. Kantong-kantong sampah yang tak jelas siapa pemiliknya muncul sejak pagi.

Untuk menghindari para pembuang sampah liar, beberapa pemilik toko di Jalan Dewi Sartika memasang papan larangan.

Dibuang di tanah kosong

Buruknya layanan angkutan sampah membuat tanah kosong milik warga dan di bantaran sungai kerap menjadi tempat pembuangan sampah. Di Sarua, Pamulang, beberapa tanah kosong dipasangi papan peringatan agar warga tidak membuang sampah di tempat itu. Namun, selalu ada warga bersepeda motor yang membuang sampah ke tanah itu sambil berlalu. Hal itu kerap menimbulkan keributan kecil jika pemilik tanah memergokinya.

”Saya heran dengan warga perumahan. Rumah mereka bagus, tetapi membuang sampah selalu di tanah saya. Apa mereka tidak punya sistem pengangkutan sampah yang rutin?” kata Haji Fakhrudin.

Sementara itu, warga perumahan yang agak jauh dari jalan besar mengeluhkan pengangkutan sampah yang tidak rutin. Terkadang sampah baru diangkut seminggu sekali atau dua kali sehingga terpaksa dibuang ke luar perumahan.

”Tukang sampah tidak rutin mengangkut sampah karena TPS-nya sering penuh dan tidak ada tempat membuang sampah. Kami terpaksa membuang sampah sendiri karena bak sampah terlalu penuh,” kata Arief, warga perumahan di Sarua.

Di Tangerang Selatan (Tangsel), hanya di beberapa perumahan besar yang hingga kini relatif bersih dari tumpukan sampah. Hal ini bisa terjadi karena pengelola perumahan, antara lain pengelola Bumi Serpong Damai (BSD) Serpong bekerja sama dengan Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kabupaten Tangerang untuk menangani sampah yang dihasilkan oleh 25.000 rumah yang tersebar di kawasan seluas 1.500 hektar.

”Sejak awal, sebelum Kota Tangerang Selatan terbentuk, sampah-sampah di kawasan BSD diangkut truk sampah Kabupaten Tangerang,” kata Humas BSD Anton Halusati.

Sementara di permukiman lebih kecil, yang kini menjamur di Tangsel, sampah terlihat menumpuk di lahan kosong, tempat pembuangan sementara, hingga tepi sungai, seperti di sungai kecil di kawasan Jurangmangu.

Rancangan besar

”Kajian mengenai lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dan teknologi yang tepat untuk mengatasi sampah sedang disusun,” kata Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan Djoko Suriyanto.

Djoko menjelaskan, setelah dimekarkan dari Kabupaten Tangerang rancangan penanganan sampah Tangsel harus diubah.

Dari rancangan ini, lanjut Djoko, diharapkan pada 2013 sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tak ada lagi sampah yang menumpuk di Tangsel.

Untuk jangka pendek, kata Djoko, pihaknya berencana mengoperasikan TPA Cipeucang, Serpong. Luas lahan TPA akan diperluas dari 2,4 hektar menjadi 5,4 hektar. DKPP Kota Tangsel juga membuka kesempatan kepada para investor untuk mengolah sampah yang setiap hari berjumlah 2.000 meter kubik.

Tahun 2011 ini ditargetkan ada penambahan jumlah armada truk sampah hingga menjadi 31 unit. (ABK/ECA/NEL/PIN)



Post Date : 06 Januari 2011