|
JAKARTA, KOMPAS - Sampah yang pada hari-hari biasa terlihat menumpuk, pada hari kedua Lebaran tidak terlihat. Suasana beberapa pasar di Jakarta tampak lengang. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya pedagang yang belum menjalankan aktivitasnya atau tutup sehingga pembuangan sampah menjadi berkurang. Demikian pengamatan Kompas di tiga pasar, yakni Pasar Palmerah, Pasar Rumput, dan Jatinegara, Minggu (14/10). Staf Asisten Manajer Operasional Bagian Perawatan PD Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Aseng Sobari mengatakan, pada hari biasa produksi sampah di Pasar Rumput sebanyak 16-20 ton per hari. Pada masa Lebaran, produksi sampah di pasar itu hanya 8 ton per hari. Menurut Aseng, pada hari biasa Pasar Rumput memiliki 20 petugas kebersihan. Pada saat Lebaran ini jumlah petugas berkurang menjadi enam orang. "Sebagian besar petugas libur atau mudik ke kampung," katanya. Bahkan, truk pengangkut sampah yang biasanya datang sehari dua kali, saat Lebaran ini hanya datang sekali dalam tiga hari. "Kalau bak penampung sampah sudah penuh, truk itu baru didatangkan untuk membawa sampah," kata Aseng. Di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, kondisi pasar terlihat bersih. "Pedagang yang berjualan paling hanya 10 persen," ujar Amrin (41), Koordinator Kebersihan Pasar Palmerah. Aktivitas di pasar diperkirakan kembali normal mulai H+3 hingga H+7. Sebelumnya, Kepala Seksi Penanggulangan Sampah Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat Djabangun Purba mengatakan, untuk mengantisipasi masalah sampah, pihaknya mengerahkan semua petugas untuk membersihkan dan mengangkut sampah pada H-1 Lebaran. (A13) Post Date : 15 Oktober 2007 |