Sampah Sisa Lebaran Menumpuk

Sumber:Jawa Pos - 07 Oktober 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

PROBOLINGGO-Masa lebaran adalah masa kerja keras bagi pekerja lapangan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo. Disaat PNS lain sedang asyik menikmati masa libur mereka justru bekerja lebih keras. Memunguti sampah yang jumlahnya meningkat selama Lebaran.

"Pada saat Lebaran tingkat konsumsi masyarakat meningkat drastis. Jika konsumsi meningkat, maka sampah pun akan meningkat. Kalau kami libur, lantas yang mengurusi sampah siapa?" tanya kepala BLH Pemkab Probolinggo Dewi Korina.

Selama Lebaran BLH mengerahkan 86 personilnya untuk mengurusi masalah sampah dan pengairan tumbuh-tumbuhan di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Dewi menyatakan, Lebaran tahun ini volume sampah di wilayah Kabupaten Probolinggo meningkat drastis. Pegawai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) harus bekerja ekstra keras. Kabupaten Probolinggo sendiri mempunyai 2 TPA yakni TPA suboro di Kecamatan Krejengan dan TPA Leces di Kecamatan Leces.

"Volume meningkat drastis pada saat hari raya. Sehabis salat ied, warga banyak yang meninggalkan sampahnya. Terutama koran yang dipakai sebagai alas untuk salat baik di jalan maupun lapangan. Untunglah selama ini kami dibantu oleh para pemulung," beber Dewi.

Dewi menjelaskan sampah-sampah yang masih bisa didaur ulang biasanya diambil oleh para pemulung. Pera pemulung lantas memberikannya ke tempat daur ulang untuk diganti dengan sejumlah uang. Oleh karena itu BLH tidak terlalu sibuk untuk membersihkan sampah yang dapat didaur ulang.

Selain sibuk mengurus sampah, BLH juga disibukkan dengan pengurusan pengairan tanaman di jalan-jalan dan taman wilayah Kabupaten Probolinggo. Namun, selama libur Lebaran BLH hanya melakukan pengairan satu hari satu kali. Padahal biasanya satu hari bisa sampai dua kali.

Dewi berharap, apa yang dilakukan BLH tidak sia-sia. Selain itu masyarakat diharapkan semakin peduli dengan lingkungan dan tidak membuang sampah secara sembarangan.

"Lebih baik masyarakat meminimalisir adanya sampah dengan tidak memakai barang yang sifatnya sekali pakai. Lebih baik memilih barang yang dapat dipakai berulang-ulang ketika kita membeli barang," ajak Dewi. (mie)



Post Date : 07 Oktober 2008