Sampah Sekolah Jadi Mozaik

Sumber:Koran Sindo - 11 Nopember 2011
Kategori:Sampah Luar Jakarta
SURABAYA– Siswa SMPK Santo Stanislaus 1 punya cara unik memperingati Hari Pahlawan. Mereka mengolah sampah sekolah menjadi barang yang lebih bermanfaat. 
 
Sampah-sampah yang kebanyakan dari plastik, kertas, kardus, dan botol minuman tersebut disulap menjadi benda seni yang menarik. Para siswa menampung sampah sekolah selama dua minggu di bak yang telah disiapkan. Semua sampah ini dimasukkan dalam beberapa kantong plastik berwarna merah, putih,hitam,biru dan kuning. Kantong-kantong ini kemudian disusun di atas triplek ukuran 8x4,5 meter. 
 
Kantong yang berwarna putih ditempelkan dengan lem pada bagian bawah. Selain kantong plastik putih ada juga kantong plastik hitam yang ditempelkan tersebar. Jika dilihat dari kejauhan kumpulan kantong plastik putih ini membentuk sebuah gedung bertingkat dengan beberapa jendela yang tergambar dari kantong plastik hitam. 
 
Di bagian atas ditempelkan kantong plastik sampah berwarma kuning, hitam, merah dan biru yang tersebar tak rapi. Namun saat seluruh kantong plastik terpasang sebuah lukisan tampak dari susunan ini. Gambaran tiga sosok pejuang tampak berdiri tegap diatas gedung putih itu. Seorang di antaranya memegang erat sebuah tiang bendera. Sebuah tangan lagi tampak memegang selembar kain berwarna biru. 
 
”Mozaik ini menceritakan tentang kisah perobekan bendera di Hotel Oranye saat 10 November dulu,” kata siswa kelas 7 Nicole Natalia. Memang benar saat dilihat mozaik yang dipampang di dinding ini punya cerita. Sesosok manusia yang tergambar dari kantong plastik hitam tengah merobek bendera Belanda di bagian birunya. Sehingga hanya bendera merah putihnya saja yang tersisa. 
 
Mozaik ini menggunakan sembilan triplek, 790 kantong plastik dan kurang lebih 40 kg sampah. Setelah semua sampah sudah menempel dan gambar rampung, mozaik besar ini kemudian disandarkan di dinding sekolah. Beramai-ramai semua siswa turut mengangkat mozaik yang sudah mereka buat dengan susah payah. Sambil berteriak merdeka dan bertepuk sorai bahagia. 
 
”Yah meski belepotan lem dimana-mana tapi kami sangat senang bisa mengenang perjuangan pahlawan.Selain itu juga bisa membuat sesuatu yang indah meski dari sampah,”kata siswa David Pratama. Memang dari pencetus ide pun sengaja membuat mozaik ini untuk membakar semangat kepahlawanan para siswa. oktalia ary


Post Date : 11 November 2011