Sampah Putri Cempo Beres Tahun Ini

Sumber:Koran Sindo - 08 Juni 2009
Kategori:Sampah Luar Jakarta

SOLO(SI) – Persoalan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo,Solo,ditarget bisa rampung secepatnya paling lama tahun ini.

Pengelolaan ini menyusul semakin penuhnya TPA itu (overload),sementara mencari lahan baru sangat sulit. Saat ini,Kota Solo hanya memiliki satu TPA yakni di kawasan Solo bagian utara. Satu-satunya jalan untuk menangani persoalan sampah tersebut adalah dengan recycle (daur ulang) sampah guna dijadikan pupuk organik,maupun energi alternatif.

Wali Kota Solo Joko Widodo mengatakan, saat ini Pemkot Solo telah mendapat angin segar lantaran telah ada calon investor yang menyatakan ketertarikannya untuk menggarap proyek pengelolaan ini. ”Selama ini kita sudah berusaha mencari solusi, tapi selalu buntu.Tapi,tahun ini pasti selesai,” tegas Joko Widodo kemarin.

Mengenai siapa calon investor tersebut, Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, masih enggan membeberkannya. Ia mengaku,persoalan kondisi TPA Putri Cempo sebenarnya telah menjadi perhatian sejak awal kepemimpinannya.”Selama ini sudah ada beberapa investor yang tertarik, tapi belum ada yang menyampaikan kerja riilnya nanti seperti apa,”terangnya.

Menurut dia, calon investor yang akan digandeng tersebut memiliki keseriusan untuk menggarap sampah di TPA seluas 17 hektare itu.”Kami mau,mereka (calon investor) memiliki kejelasan mengenai nanti kerjanya seperti apa, pembiayaannya bagaimana, dan seterusnya,”ujarnya.

Di menambahkan,manajemen pengelolaan sampah tidak gampang untuk dilakukan. Sebab, pengolahannya harus tetap memperhatikan kebutuhan pasar. Selain itu,dibutuhkan adanya biaya yang besar dan ketersediaan tenagatenaga profesional untuk mengoperasikan peralatan yang digunakan.

Karenanya, Pemkot Solo membutuhkan adanya investor Sementara itu,Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian UNS Solo Fajar Slamet Handoko mengatakan, dibutuhkan peran aktif dari masyarakat untuk menangani persoalan lingkungan.

Sebab, persoalan lingkungan di antaranya muncul lantaran sampah-sampah yang dihasilkan dari rumah tangga. Padahal, sejauh ini pengelolaan sampah yang sudah dilakukan baru sebatas untuk sampahsampah organik, sedangkan anorganik masih belum dikelola secara baik. ”Kami minta agar pemerintah membuat standar baku mutu lingkungan yang sehat dan bersih,” katanya. (fefy dwi haryanto)



Post Date : 08 Juni 2009