|
Bandung, Kompas - Pemerintah Kota Bandung meminta bantuan Pemerintah Kabupaten Bandung agar menyediakan lahan untuk tempat pembuangan akhir darurat. Di Kota Bandung sudah tidak ada lagi lahan yang memadai. Untuk menunjukkan keseriusannya, Wali Kota Bandung Dada Rosada secara khusus mengirim surat kepada Bupati Bandung Obar Sobarna. Saya hari ini mengirim surat kepada Bupati Bandung agar diberi tempat sementara untuk membuang sampah, terserah di mana saja, papar Dada Rosada seusai shalat Jumat di Masjid Al-Ukhuwah Bandung, Jumat (9/12). Surat ini terkait dengan semakin dekatnya masa pemakaian tempat pembuangan akhir (TPA) Jelekong yang akan berakhir 31 Desember. Hingga kini Pemerintah Kota Bandung belum memiliki lahan untuk TPA yang dapat digunakan dalam waktu dekat. Menurut Dada, terdapat dua alternatif tempat yang dapat digunakan sebagai TPA, yakni Cipatat dan Citatah, yang terletak di Kabupaten Bandung. Bahkan, warga di sekitar Cipatat sudah memberi persetujuan, tinggal menunggu persetujuan Pemerintah Kabupaten Bandung. Meski demikian, lanjut Dada, keduanya belum dapat digunakan dalam waktu dekat. Untuk analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) saja membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Amdal biasanya enam bulan, mudah-mudahan saja bisa lebih cepat. Begitu tanah dibebaskan, amdal langsung diproses, papar Dada. Untuk itu, Pemerintah Kota Bandung membutuhkan lahan untuk TPA darurat sambil menunggu persiapan TPA permanen. Sembari menunggu jawaban dari Bupati Bandung, Dada meminta Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung untuk mencari lahan TPA darurat. Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat PD Kebersihan Kota Bandung Sefrianus Yosep menjelaskan, saat ini PD Kebersihan Kota Bandung tengah membentuk tim khusus untuk mencari lahan TPA darurat. Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bandung Muchsin Al-Fikri mengungkapkan, Direktur PD Kebersihan Kota Bandung Awan Gumelar menjamin hingga Desember akhir Kota Bandung masih bersih dari sampah. Syaratnya, masyarakat diminta mengurangi volume sampah di tempat masing-masing. Apakah dengan cara dibakar, dipilah, atau dikubur. Pokoknya ada pengurangan volume sampah, ujar Muchsin. Ketua Komisi C Yod Mintaraga menjelaskan, produksi sampah di Kota Bandung paling banyak jika dibandingkan dengan dengan kota/kabupatan lain di Jawa Barat. Setiap orang menghasilkan sampah 4 kilogram per hari. (d07) Post Date : 10 Desember 2005 |