|
JAKARTA -- Kebiasaan buruk warga membuang sampah di Sungai Ciliwung memaksa petugas proyek pengendalian banjir Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (PIPWSCC) bekerja ekstra keras. Selama sepekan terakhir ini, petugas PIPWSCC harus mengangkut sampah antara 200 m3 hingga 300 m3 setiap hari dari pintu air Manggarai. Menurut pimpinan proyek Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai (PBPP- PIPWSCC), Bambang Sutjipto, saking banyaknya sampah, empat unit truk berkapasitas masing-masing 16 m3 harus mengangkut sampah seharian penuh. Mulai pagi hingga menjelang malam hari. ''Proses pengangkutan sampah itu dilakukan hingga delapan rit setiap hari,'' ujar Bambang kepada Republika, Senin (4/10). Tumpukan sampah itu sebenarnya sudah mulai terlihat sejak musim kemarau atau sekitar tiga bulan silam. Selama musim kemarau saja, katanya, pengangkutan sampah dari pintu air Manggarai sebanyak empat rit. Ketika hujan turun, sampah di sepanjang Ciliwung mengalir dan terkumpul di sekitar pintu air. ''Puncak gunungan sampah terjadi lima hari lalu sampai sekarang ,'' ujar Bambang sambil mengatakan, pengangkutan sampah di sekitar pintu air itu diperkirakan akan berlangsung selama satu bulan penuh. Dia mengaku, pihaknya cukup kewalahan menangani sampah Ciliwung di pintu air Manggarai. Pintu air tersebut merupakan salah satu pengendali debit air Ciliwung dikala musim hujan. ''Selama proses pengangkutan sampah kami dibantu banyak oleh Pemprov Jakarta dalam penyediaan truk dan alat keruk,'' ujar Bambang. Banyaknya sampah di sekitar pintu air Manggarai itu juga mendapat perhatian Gubernur Jakarta, Sutiyoso. Menggunungnya sampah tersebut, menurut Sutiyoso menunjukkan bahwa kesadaran warga membuang sampah masih sangat rendah. Sungai oleh sebagian warga masih dianggap sebagai tempat pembuangan sampah. ''Ini jelas keliru,'' tegas Sutiyoso usai menghadiri pelantikan dan sumpah jabatan pimpinan DPRD Jakarta di ruang sidang paripurna DPRD Jakarta, kemarin. Sutiyoso mengimbau masyarakat untuk tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Terlebih menjelang musim hujan tahun ini. Jika kebiasaan buruk warga itu tidak segera dihentikan, dikhawatirkan bencana banjir bakal menimpa warga sendiri. Mengutip laporan BMG, Sutiyoso menyebutkan, hujan saat ini masih bersifat transisi. ''Waktu hujan akan serentak terjadi pada November dan puncaknya diperkirakan terjadi Januari mendatang,'' katanya. Laporan : man Post Date : 06 Oktober 2004 |