|
Palembang, Kompas - Kementerian Negara Lingkungan Hidup menandatangani kesepakatan kerja sama dengan perusahaan asal Jepang untuk mengelola sampah di sejumlah kota di Indonesia. Sampah akan diolah menjadi energi listrik sehingga bisa menjadi alternatif menghadapi krisis listrik di Indonesia. Penandatanganan kerja sama berlangsung di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (23/7), antara Kementerian Negara LH, PT Gikoko Kogyo Indonesia, dan Pemerintah Kota Palembang. Proyek awal akan dilaksanakan di Kota Palembang, Pontianak, Semarang, Banjarmasin, Pasuruan, dan empat kabupaten di Provinsi Bali. Penandatanganan kerja sama dilakukan di sela kegiatan 6th Meeting on ASEAN Working Group of Environmentally Sustainable Cities yang dihadiri wakil dari negara-negara ASEAN. Menurut Asisten Menteri Negara Lingkungan Hidup Liana Bratasida, dari 15 jenis program lingkungan yang dikembangkan atas dasar Protokol Kyoto, pengelolaan sampah perkotaan merupakan program yang diprioritaskan Indonesia. Deputy President PT Gikoko Kogyo Indonesia William Burin KO mengatakan, pihaknya akan menyediakan teknologi dan investasi awal untuk memulai clean development program (CDM). Pihaknya akan bermitra dengan pemerintah setempat. Sampah yang dikumpulkan di pabrik dibakar sehingga menghasilkan gas metana. Gas itu nantinya digunakan untuk menghasilkan energi listrik. (ONI) Post Date : 24 Juli 2008 |