BEKASI, (PR).- Hujan yang terus mengguyur Kota Bekasi akhir-akhir ini, selain menimbulkan banjir, juga menyebabkan sampah di sejumlah saluran air yang ada di pinggir jalan meluap.
Akibatnya, tumpukan sampah banyak terlihat di sejumlah pinggir jalan yang ada di Kota Bekasi, seperti di Jln. Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, serta persimpangan Jln. Jatimakmur dengan Jln. Pondokgede, Pondokgede, Minggu (17/10).
Diduga, selain karena saluran pembuangan air yang tidak berfungsi, kebiasaan masyarakat sekitar masih buruk yakni membuang sampah ke saluran air. Dengan demikian, saluran air di beberapa wilayah di Kota Bekasi dipenuhi oleh sampah rumah tangga, bahkan beberapa di antaranya terdapat sampah pasar yang seharusnya dikelola oleh Dinas Perekonomian Rakyat.
Warga di sekitar saluran air yang meluap itu, kini mengeluhkan banyaknya tumpukan sampah yang ada di pinggir jalan akibat saluran air yang meluap. Selain menimbulkan bau dan lalat, keberadaan sampah itu juga mengganggu pemandangan dan arus lalu lintas.
"Risih juga sih melihatnya. Kalau hujan, saluran air yang dipenuhi oleh sampah meluap dan sampai ke jalan-jalan besar, bahkan ke perumahan yang ada di belakang," kata Iwan (55), warga Jatirahayu, Pondokgede, Kota Bekasi.
Meskipun demikian, dia membantah jika sampah yang ada di saluran air itu merupakan sampah warga perumahan. Menurut dia, kebanyakan sampah yang ada di saluran air itu merupakan sampah dari aktivitas pasar yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi tersebut.
Selain itu, banyak pula warga dari luar daerah Jatirahayu yang membuang sampah ke saluran air yang ada di sekitar pemukima warga.
Dikatakan, hampir setiap hari truk sampah mengambil sampah di lokasi sekitar perumahan. Akan tetapi, sampah yang meluap dari saluran air tetap ada setelah hujan deras.
Sementara itu, kondisi yang hampir sama juga terlihat di Jln. Kaliabang Tengah, Bekasi Utara. Sampah yang meluap ke pinggir jalan itu menutup hampir sepertiga badan jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas. Apalagi, di jalan tersebut arus lalu lintas termasuk padat. Selain sampah yang meluap, air dari saluran juga membanjiri jalanan sehingga pengguna jalan harus berhati-hati.
Normalisasi
Jika diamati, sampah yang ada di pinggir jalan tersebut merupakan sampah rumah tangga yang diduga berasal dari warga sekitar jalan tersebut. Itu karena di sekitar jalan tersebut ada perumahan padat penduduk.
Salah seorang warga, Maryam (35) mengatakan, sejumlah warga memang terbiasa membuang sampah ke saluran air. "Habis enggak ada tempat sampahnya. Truk sampah juga jarang ngambil. Jadi biar praktis dibuang yang dekat saja," tuturnya malu-malu.
Warga lainnya, Benny (40) mengatakan, ada baiknya Pemkot Bekasi mulai menormalisasi sejumlah saluran air yang ada di wilayah Kaliabang, Bekasi Utara. Itu karena sebagian saluran telah dangkal karena dipenuhi sampah.
"Kalau saluran air bisa dinormalisasi, setidaknya air selokan tidak akan sampai meluap. Meski harus dibarengi juga dengan perbaikan kebiasaan masyarakat untuk tidak membuang sampah di selokan," kata Benny.
Secara terpisah, Kepala Bagian Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Yurizal mengakui sebagian besar saluran air yang ada di Kota Bekasi memang sudah waktunya dinormalisasi. Salah satu penyebab banjir di Kota Bekasi adalah buruknya saluran air yang ada di sejumlah perumahan dan ruas jalan. (A-155)
Post Date : 18 Oktober 2010
|