Sampah Pedesaan Terabaikan

Sumber:Koran Sindo - 20 April 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
KULONPROGO – Masyarakat Kulonprogo meminta pemkab setempat bertindak nyata dalam penanganan sampah.Khususnya di wilayah pedesaan. Selama ini pemkab hanya fokus menangani sampah di kawasan perkotaan.
 
Sementara sampah di pelosok desa sama sekali tidak tersentuh. Volume sampah di pedesaan tidak sebanyak sampah di wilayah perkotaan.Namun,dalam beberapa waktu ke depan, persoalan sampah di pedesaan juga menjadi rumit seperti di perkotaan. “Sampah yang dihasilkan masih sedikit. Penanganan sampah biasanya dilakukan secara mandiri oleh warga. Misalnya, menimbun sampah di satu lobang lalu menguburnya,” kata Haryadi,40,warga Brosot, Kecamatan Galur, kemarin. 
 
Warga biasanya melakukan penanganan sampah seperti itu karena sebagian besar masih punya lahan yang luas. Namun, kata dia, kalau warga yang bersangkutan tidak punya lahan dampaknya sampah jadi berserakan. “Bukannya apa-apa,tapi harus diakui tingkat kesadaran warga masih rendah soal sampah,”ujarnya. Haryadi berharap masalah sampah juga diurus seperti layaknya di perkotaan.
 
Diambil petugas menggunakan mobil bak terbuka, dikumpulkan,lalu dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA). “Misalnya, diperkotaan sampah diambil dua hari sekali, dipedesaan tiga atau empat hari sekali,”ujarnya. 
 
Kepala Unit Pelaksana Teknis daerah (UPTD) Kebersihan dan Pertamanan Dono Sugestiadji mengakui pemkab pengelolaan sampah masih difokuskan di perkotaan.“Sampah di desadesa belum ter-cover, diharapkan pengelolaan sampah desa dilakukan mandiri,”Katanya. ridwan anshori


Post Date : 20 April 2012