|
TARUTUNG– Sampah dari Pasar Tarutung yang dbiarkan menumpuk dikeluhkan Warga Desa Simamora, Siwaluompu, yang permukimannya berada di sekitar pasar tersebut atau tepatnya di belakang penjualan daging kerbau. Tumpukan sampah tersebut sangat menggangu karena menimbulkan bau yang sangat tidak sedap.Selain itu,pengguna jalan yang ingin melewati jalan terganggu karena sampah juga sudah sampai ke badan jalan. Menurut K Tambunan salah satu warga Desa Simamora, tumpukan sampah dari Pasar Tarutung sudah sangat lama dibiarkan, sehingga mengganggu warga sekitar. “Bisa- bisa kami sakit jika sampah itu tidak segera dibersihkan,” paparnya kepada wartawan, kemarin. Dia meminta dinas terkait segera turun untuk membersihkan sampah di lokasi tersebut.“ Saya rasa tumpukan sampah itu sudah ada setahun.Makanya tidak heran kalau baunya seperti itu,”ujarnya. Sementara itu, salah satu pedagang yang tidak ingin disebut namanya mengatakan bahwa, sampah yang berada di dekat pemukiman warga atau tepatnya di belakang penjualan dagung kerbau di pasar tradisional Tarutung tersebut memang merupakan sampah dari para pedagang. Namun, dia menilai tugas untuk membersihkan sampah itu adalah kewajiban dinas kebersihan dan pengelola pasar karena mereka sudah dipungut retribusi biaya kebersihan sampah. Biaya retribusi,bagi setiap pedagang berbeda,ada yang dipungut setiap hari, mingguan, dan bulanan. “Kami sudah memberikan retribusi untuk kebersihan,”katanya. Sementara itu,Dinas Kebersihan maupun pengelola pasar yang berdekatan dengan lokasi tumpukan sampah terkesan seperti tutup mata. Dinas Kebersihan pun belum dapat dikonfirmasi terkait masalah sampah dari Pasar Tarutung. Sekadar diketahui, tumpukan sampah tersebut mencapai satu meter dengan luas area sekitar 50 meter.Sampah – sampah tersebut kebanyakan dari barang-barang yang mudah membusuk. baringin lumban gaol Post Date : 22 Februari 2012 |